Mediaumat.news – Ratusan peserta menghadiri acara Malam Ulama Ahlussunah Waljamaah yang diselenggarakan di Desa Kalisat Kecamatan Rembang Pasuruan. Kegiatan pengajian dan konsolidasi ini mengambil tema “Rezim sekarang adalah ‘musuh Islam’ karena telah mengkriminalisasi ulama dan menolak ajaran Islam”.
Pertemuan para ulama, tokoh masyarakat, santri, dan muhibbin se-Pasuruan ini diadakan Minggu (11/3) malam. Ustadz Khoirul Huda sebagai pembicara pertama menyampaikan keprihatinan terhadap fenomena kriminalisasi para ulama dan ajaran Islam, terutama adanya upaya framing negatif terhadap syariah dan khilafah.
Gus Rohibni, pengasuh majelis taklim Darun Nafais, mengungkapkan kewajiban menegakkan Khilafah berdasarkan Al-Qur’an, Al hadist, Qiyas, dan Ijmak Sahabat. Mengutip surat Almaidah ayat 48, beliau menjelaskan adanya perintah untuk menegakkan hukum-hukum Islam di tengah-tengah masyarakat, dan pelaksanaannya tidak mungkin tanpa adanya Khilafah. Kemudian dikuatkan Ijmak sahabat yang bersepakat mengangkat Abu Bakar sebagai khalifah pertama yang meneruskan kepemimpinan negara Islam pasca wafatnya Rasulullah shalallahu alaihi wassalam.
Testimoni selanjutnya dari ustadz Syamsudin Alwahidah, pengasuh majelis taklim Bustanul Amilin, mengungkapkan berbagai usaha jahat mengkriminalkan simbol-simbol Islam. Semisal ditemui kampanye terstruktur untuk menstigma Panji Rasulullah yakni Al-Liwa’ dan Arrayah. Namun di tengah himpitan rezim sekarang ini, kaum muslimin tidak boleh mudah mengalah dan harus bangkit berjuang menegakkan Islam.
Senada dengan pembicara sebelumnya, ustadz Ichsan Fadholi memaparkan bagaimana perwakilan rezim terlihat mengkriminalkan HTI dan ide khilafah. Padahal apa yang disampaikan oleh HTI adalah ajaran Islam yang dapat dibuktikan secara ilmiah. Ustadz Ichsan juga memotivasi hadirin untuk terus beristiqomah dalam berdakwah, siapapun dapat berkontribusi dalam perjuangan Islam.
Pengasuh majelis taklim Baitul Silmi, kyai Sukirno memantapkan para peserta agar tidak takut pada ocehan-ocehan musuh Islam. Tuduhan-tuduhan negatif terhadap pengemban dakwah Islam kini semakin banyak dan bervariasi, contohnya golongan radikal, fundamentalis, teroris dan sebagainya. Umat Islam harus mengkounter opini-opini negatif tersebut, agar orang-orang awam tidak antipati terhadap jamaah Islam dan aktivitas dakwah kepada penerapan syariah Islam.