Multaqa Ulama Aswaja Sumedang: Menghina Rasulullah Saw, sama dengan Menghina Islam dan Kaum Muslimin

 Multaqa Ulama Aswaja Sumedang: Menghina Rasulullah Saw, sama dengan Menghina Islam dan Kaum Muslimin

Ulama Ahlul Sunnah wal Jamaah dari berbagai wilayah Kabupaten Sumedang berkumpul (multaqa) untuk melakukan kajian dalam rangka menyikapi penistaan terhadap Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Walidain di lingkungan Pondok Pesantren Asmaul Husna, Tanjungsari, Sumedang, (Ahad 08/12/2019).

Tamu undangan sudah mulai berdatangan pada pukul 12.00, pada pukul 13,00 tamu undangan sudah memadati masjid tempat kajian dilaksanakan. Para tamu dijamu dengan makanan sebelum acara kajian dimulai.

Ustadz Jeni Anwar selaku moderator membuka sekaligus memimpin acara pada pukul 13.15 yang kemudian dilakukan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Ustadz Adedi Kurniadi dari Jatinangor pada pukul 13.23 dan dilanjutkan dengan memimpin para peserta kajian untuk melantunkan shalawat bersama.

Selanjutnya pada pukul 13.41 Ustadz Saeful Anwar atas nama Pimpinan Pesantren Asmaul Husna memberikan sambutan sekaligus mengutuk keras atas terjadinya penistaan terhadap Nabi Muhammad SAW yang ditegaskan kembali oleh Ustadz Jeni Anwar,

“Nabi Muhammad SAW tidak pantas disandingkan dan dibandingkan dengan apapun dan siapapaun”.

Kemudian pada pukul 13.54 dilanjutkan oleh Ustadz Hakim Abdul Rahman yang merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Darul Bayan,

“Menghinakan Rasulullah SAW itu sama saja dengan menghinakan seluruh syariat islam, menghinakan seluruh makhluk Allah, dan bahkan menghinakan Allah SWT, sungguh tidak pantas para ulama hanya diam saja dalam menyikapi kejadian ini”, tegas beliau.

Oleh karena itu, beliau menyerukan bahwa “Mengimani kenabian Muhammad SAW harus diikuti dengan mencintai dan memuliakan sosoknya.”

Diiringi sejuknya tetesan air hujan di luar Masjid Al-Walidain, Ustadz Hakim Abdul Rahman sambil menangis mengatakan “Ini baginda Rasul adalah permata kita (umat Islam) dan mereka telah melakukan penistaan itu berulang kali mengapa ini bisa terjadi?”

Beliau kemudian menambahkan, “Agama Islam ini tidak akan pernah mendapat perlindungan, kecuali oleh khilafah”.

Di akhir kata beliau menegaskan, “Hanya Khilafahlah yang akan menghabisi bulu-bulu busuk mereka sekaligus menjadi solusi dari segala kekacauan yang terjadi selama ini, khilafah manhaj nubuwwah sudah dipastikan akan tegak, tetapi itu tidak menjadi alasan untuk kita berleha-leha dalam memperjuangkannya”

Selanjutnya pada pukul 14.46 Ustadz Rudi Harjo membacakan pernyataan para ulama terhadap kriminalisasi khilafah, kriminalisasi ulama, dan penistaan terhadap Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh Sukmawati dan seorang dai yaitu Gus Muwafiq.[]

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *