Multaqa Ulama Aswaja Probolinggo: Cinta Rasulullah dengan Melaksanakan SyariatNya

Alhamdulillah telah terselenggara acara Multaqa Ulama Aswaja Probolinggo di Aula Majelis Tafsir Qur’an KH. Muhammad Zaini Probolinggo, Rabu (11/12/2019).

Acara dimulai pukul 20.00 WIB. dengan pembacaan suratul fatihah yang dipimpin oleh ustadz Fauzi selaku pembawa acara.

Shohibul Fadhilah Al Mukarrom KH. Muhammad Zaini, dalam sambutannya selaku shohibul bait menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh Ulama, Para Kyai, Para Ustadz dan tokoh masyarakat serta para jamaah yang hadir pada acara ini.

Selain itu KH. Muhammad Zaini yang merupakan ulama alumni Pondok Pesantren Gontor, juga menyampaikan bahwa kehadiran para ulama ini Karena dorongan untuk mendapatkan ridho dan surga Allah SWT. Beliau menyampaikan bahwa seorang muslim pasti akan diuji oleh Allah SWT sebagaimana nabi-nabi sebelumnya ‘ nabiyullah Ibrahim as, termasuk Nabi Muhammad saw juga mendapat ujian dalam perjuangannya. Keniscayaan datangnya ujian karena nabi-nabi sebelumnya dan kita semua dipersiapkan menjadi seorang pemimpin.

Jika menjadi pemimpin seharusnya bisa diteladani dan mampu merangkul semua golongan dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan kaum muslimin. Selama kaum muslimin bersatu maka segala persoalan yang dihadapi dan berada ditengah-tengah kaum muslimin bisa diselesaikan dengan baik “tegas beliau”

Sebagai pembicara pertama shohibul Fadhilah al mukarrom Kyai Ahmad Marzuki, dari Ponpes Su’udiyah Hasyimiyah menyampaikan bahwa agama yang diridhoi oleh Allah SWT hanyalah Islam.

Bahkan menurut beliau, Islam ini telah dipersiapkan oleh Allah SWT sejak zaman Nabi Adam as sebagaimana Allah SWT juga telah menyiapkan Nur kanjeng Nabi Muhammad saw. Oleh karena itu, beliau berpesan agar Islam ini diperjuangkan dengan sungguh-sungguh dan diterapkan dalam kehidupan ini dengan sempurna.

Dalam rangka memperjuangkan Islam itulah perlu ada ukhuwah dan persatuan kaum muslimin terutama dalam menghadapi upaya-upaya adu domba diantara kaum muslimin.

Sebagai pembacara kedua Almukarrom Ustadz Abdul Ghofar, tokoh Muballigh Muhammadiyah beliau menyampaikan tentang cinta kepada Nabi Muhammad saw yang sebenarnya meniscayakan menyukai dan mengambil semua apa yang dibawa oleh Rasululah saw. Beliau membacakan surat Al Hasyr ayat 7:

وَمَاۤ اٰتٰٮكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ وَمَا نَهٰٮكُمْ عَنْهُ فَا نْتَهُوْا ۚ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَا بِ ۘ

Artinya : Apa saja yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.

Makna “Apa saja” itu menurut beliau sebagaimana dalam tafsirnya meliputi perbuatan, perkataan dan ketetapan Rasulullah saw. Artinya kita harus terikat dengan syariat Allah SWT dalam segala aspek kehidupan, baik urusan individu, masyarakat dan bernegara. Sehingga permasalahan utama kaum muslimin saat ini adalah penerapan syariat islam secara kaffah dengan khilafah islamiyah.

Sebagai pembicara ketiga Almukarrom Ustadz Abu Firaz, pengasuh Majelis Komunitas Ahli Medis dan Konselor menyampaikan bahwa kaum muslimin harus senantiasa waspada bahwa orang-orang kafir senantiasa ingin menghancurkan Islam dan mereka berusaha melakukan tipu daya sampai betul-betul kaum muslimin mengikuti mereka.

Beliau menyampaikan firman Allah SWT surat Al Baqarah ayat 120.

وَلَنْ تَرْضٰى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ

Artinya: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti millah mereka.

Beliau menyampaikan bahwa mencintai Nabi Muhammad saw merupaka suatu kewajiban bagi seluruh kaum muslim sedangkan meremehkan, merendahkan, menyakiti, melecehkan atau menghina Rasulullah saw adalah dosa besar. Beliau membacakan surat Al Ahzab ayat 57:
Allah SWT berfirman:

اِنَّ الَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ لَعَنَهُمُ اللّٰهُ فِى الدُّنْيَا وَا لْاٰ خِرَةِ وَاَ عَدَّ لَهُمْ عَذَا بًا مُّهِيْنًا

“Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan”

Sebagai pembicara terakhir Ustadz Indra Fakhrudin, beliau pengasuh Majelis Halqoh Taqarrub ilallah Probolinggo, menyampaikan bahwa sekarang ini kita berada di zaman mileneal atau zaman 4.0, oleh karenanya kita tidak boleh luntur kecintaan kita kepada Rasulullah Muhammad saw. Wujud kecintaan kecintaan kita kepada Rasulullah tidak berhenti dengan membaca sholawatan di bulan maulid.Menurut beliau Nabi Muhammad saw memang seorang manusia, akan tetapi beliau adalah manusia yang berbeda dengan manusia biasa, rasulullah adalah manusia pilihan, manusia yang dimulyakan dan istimewa karena rasulullah membawa Risalah Islam, Rasulullah mendapatkan wahyu dari Allah SWT. Rasulullah Muhammad saw yang telah membawa Islam sebagai solusi dalam kehidupan kita.

Namun menurut beliau, Islam tidak akan bangkit dan menjadi solusi problematika kaum muslimin saat ini tanpa kekuasaan, bahkan Islam akan tenggelam tanpa diterapkan dengan kekuasaan. Oleh karena itu pentingnya institusi yang menerapkan islam secara kaffah segera terwujud di muka bumi ini yaitu Khilafah Islamiyah.

Acara ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Kyai Ahmad Marzuki pada pukul 22.00 WIB, acara berjalan dengan khidmat, penuh keakraban dan kekeluargaan.[]

Sunber: shautululama.co

Share artikel ini: