Multaqa Ulama Aswaja Padalarang: Khilafah Perisai Ummat

 Multaqa Ulama Aswaja Padalarang: Khilafah Perisai Ummat

Telah berkumpul ulama ASWAJA dan tokoh Ummat dalam rangka Multaqa Ulama ASWAJA Rabu, 19 Desember 2019/21 Rabiul Akhir 1441 H di Masjid Nurul Firdaus, Jln Pyrus Raya No. 5 Graha Padalarang Indah (GPI), Kab. Bandung Barat.

Acara ini terselenggara berkat kerjasama antara pengurus DKM Nurul Firdaus dan Komunitas Bela Nabi, Padalarang.

Acara yang dimulai pukul 20.00 ini dibuka oleh Ustad Ardian selaku pembawa acara. Dilanjutkan sambutan dari perwakilan pejabat di lingkungan GPI dan sambutan perwakilan dari Komunitas Bela Nabi, Padalarang. Selanjutnya dilantunkan ayat suci Al-Qut’an oleh Ustad Yosef Ali.

Menginjak pada acara inti, acara dipandu oleh Ustad Fauzan selaku moderator. Pada sesi pembicara pertama, disampaikan materi tentang pandangan fiqih terhadap para penista agama dan penghina Rasulullah. Beliau mengingatkan, Rasulallah wajib kita cintai melebihi daripada apapun dan siapapun, dan wajib memuliakan, menghormati, serta mengagungkan Rasulullah.

Adapun mengenai pandangan fiqih terhadap para penista agama dan penghina Nabi Muhammad SAW, menurut Ijma para ulama menyatakan pelaku penghinaan Nabi layak untuk dihukum mati.

Dilanjutkan pemateri kedua yakni seorang Ulama Kharismatik Kyai Attailah yang menjelaskan bagaimana sikap para sahabat Nabi Muhammad terhadap orang-orang yang menistakan beliau yang bersumber dari berbagai kitab fiqih.

Ustad Hadyo selaku pembicara selanjutnya memaparkan bahwa selama kita tidak memiliki perisai pelindung ummat (khilafah) maka kita tidak akan ada institusi yang menjaga harta, kehormatan, dan jiwa kaum muslimin. Kita tidak bisa berharap pada negara sekuler dalam menjaga kemuliaan Islam, karena hanya negara Islam (Khilafah) yang mampu menjaga Islam.

Kyai Cintaka Alam pada sesi berikutnya menyampaikan motivasi semangat untuk para pemuda yang saat ini sedang berjuang agar jangan pernah takut dengan istilah radikal yang dilabelkan bagi para pejuang syariah dan khilafah.

Pada sesi selanjutnya dibacakan pernyataan sikap dari ulama ASWAJA Padalarang dalam menanggapi isu penistaan agama dan penghinaan Nabi Muhammad SAW yang dibacakan oleh Ustaad Indra Gumilar.

Rangkaian acara berakhir pada pukul 23.00 dilanjutkan dengan ramah tamah dan jamuan makan malam.[]

Sumber: shautululama.co

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *