Pondok Pesantren Miftahul Khoer pada ahad, 4 Agustus 2019, ba’da sholat dzuhur menyelenggarakan Multaqo Ulama Aswaja yang bertemakan “Mahabbah dan Ittiba kepada Rasulullah”
Acara ini dihadiri lebih dari 60 ulama dan tokoh masyarakat Cibinong dan sekitarnya.
Sebagai shohibul bayt Al Mukarram KH. Ujang Tajudin, menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada undangan yang hadir serta menjelaskan tujuan acara ini, untuk shilah ukhuwah ulama Aswaja Bogor. Selain itu, multaqa ulama ini juga dimaksudkan untuk menyikapi permasalahan umat islam saat ini, dengan mengambil pelajaran dari Rasulullah sebagai wujud kecintaan kita kepada baginda Rasulullah Saw.
Lebih lanjut, KH. Ujang Tajuddin juga menyampaikan bahwa ketaatan kepada ulil amri adalah ketaatan kepada ulil amri yang mengerti agama, seperti para sahabat nabi.
Al Mukarramah Kyai Syamsudin Ramadhan an Nawi, mendapat kesempatan pertama menyampaikan materi. Beliau tegaskan bahwa dakwah sejatinya mengikuti metode Rasulullah. Beliau mengupas maqolah para ulama mutabaroh seputar kewajiban mengangkat seorang khalifah.
Beliau sampaikan, “walaupun saat ini jika kita berdakwah mengingatkan penguasa dan dipandang oleh mereka berseberangan, maka akan disebut sebagai radikal”.
“Ini hanya salah satu dari sekian banyak resiko yang harus dihadapi sebagaimana yang dialami Rasulullah dan para sahabat dalam menyampaikan dakwah Islam”, tegas Kyai Syamsudin.
Kesempatan selanjutnya diberikan Kyai AA Syamri, Cucu pejuang islam dari Aceh, Tengku Daud Beureruh. Beliau menyampaikan bahwa sekarang ini hukum islam telah dicampakkan bahkan dilecehkan para penguasa negeri muslim.
Hal ini karena tidak adanya kepemimpinan islam di dunia. Sehingga penindasan dan kehinaan ditimpakan kepada umat islam. Saatnya kita berjuang bersama untuk mengangkat seorang khalifah yang akan menerapkan hukum islam secara kaffah serta mengembannya ke seluruh dunia, sehingga islam dan umat islam kembali berjaya.
Kyai AA. Syamri juga menyampaikan, bahwa kebangkitan umat islam harus dimulai dengan pemikirannya terlebih dahulu. Maka beliau mengajak para ulama yang belum mengkaji tentang hal ini untuk bergabung bersama beliau. Kita kaji bagaimana tahapan dakwah Rasulullah sehingga berhasil menegakkan daulah islam dan akhirnya menguasai dua pertiga dunia.
Beliau juga menjelaskan, sebagai bentuk mahabbah dan ittiba’ kepada Rasul, dengan mengikuti thoriqoh dakwahnya.
Acara ditutup dengan doa oleh Kyai Usman Kamaludin dari Ponpes At- Tajuriyu Citeureup, lalu dilanjutkan dengan ramah tamah.[]
Sumber: shautululama.co