Mediaumat.news – Sebagai salah satu institusi yang paling besar belanja atau demand-nya sehingga jelas-jelas akan bisa meningkatkan kurva permintaan yang akan diantisipasi oleh dunia usaha dengan meningkatkan produksi dan suplainya, strategi pemerintah sangat diperlukan.
“Tetapi strategi pemerintah dalam hal ini hendaknya diarahkan dan diprioritaskan bagi mendinamisir ekonomi UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) untuk itu kebijakan fiskal pemerintah seharusnya benar-benar berpihak kepada UMKM sehingga UMKM bisa bangkit kembali sehingga permintaan tenaga kerja jelas akan meningkat dengan tajam dan masalah pengangguran serta kemiskinan tentu akan bisa kita tekan dan atasi secara signifikan,” ujar Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Dr. H. Anwar Abbas, M.M., M.Ag. kepada Mediaumat.news, Senin (7/12/2020).
Hal ini dilihat penting oleh MUI. “Karena bagaimanapun juga MUI jelas-jelas dituntut tidak saja oleh agamanya tapi juga oleh umat dan bangsa untuk ikut bertanggung jawab bersama pemerintah dan elemen masyarakat lainnya supaya penyakit-penyakit ekonomi di negeri ini harus bisa kita obati dan atasi agar pemerataan dan kesejahteraan serta keadilan ekonomi bisa tegak di negeri ini sehingga negeri ini benar-benar mewujud menjadi negeri yang kita cita-citakan yang rakyatnya hidup dengan aman, tentram, damai dan Bahagia,” bebernya.
Pasalnya, lanjut Anwar, umat Islam merupakan mayoritas di negeri ini yaitu sekitar 90%, tetapi kontribusinya di dalam bidang ekonomi dan bisnis terutama untuk ekonomi lapis atas tampak masih kecil.
“Dari 10 orang terkaya di negeri ini hanya 1 orang yang beragama Islam (10%) sementara saudara-saudara kita dari non Muslim punya representasi 9 orang (90%) padahal jumlah mereka hanya sekitar (10%),” ungkapnya.
Menurutnya, hal ini secara makro tentu sangat merugikan bangsa karena kontribusi umat Islam dalam peningkatan produk domestik bruto (PDB) tidak maksimal.[] Joko Prasetyo