Mudzakaroh Ulama Mataraman: Untuk Tegakkan Kalimah Tauhid, Umat Islam Butuh Khilafah

Jumat, 25 Januari 2019, para ulama Mataraman Raya yang terhimpun dalam Forum Komunikasi Ulama Aswaja Mataraman kembali menggelar Mudzakarah. Sekitar 150 an Ulama berkumpul di masjid Sami’na wa Atho’na Geneng kabupaten Ngawi untuk menyikapi kondisi mutakhir umat Islam yang masih terus berada dalam cengkeraman penjajahan kaum kafir, wa bil khusus apa yang kini menimpa kaum Muslim Uyghur China, di mana banyak di antara mereka yang disiksa aparat Rezim karena berstatus muslim.

Hadir dalam acara Mudzakarah ini di antaranya adalah KH Imam Bukhori (PP al-Muslimun Magetan), KH Anas Karim (Panekan Magetan), KH Imam Romli (Magetan), Kyai Misno (Ngawi), dan KH Muhammad Amin (Ngawi).

Dalam maqalahnya, menegaskan bahwa mengucapkan kalimah Laailaahaillallaah itu harus dipahami konsekuensinya. Yaitu bahwa kita harus menegakkan agama Islam secara keseluruhan. Semua yang diperintahkan Allah harus kita laksanakan. Karena itulah, kalimah Laailaahaillallaah bukanlah hal yang ringan. Akan banyak tantangan dan rintangan yang akan menghalangi kita menegakkan kalimah ini dalam kehidupan. Lihatlah apa yang hari ini menimpa umat Islam di berbagai dunia, termasuk Uighur. Mereka ditindas dan dijajah karena mereka beragama Islam. Akan tetapi, meski berat, jika kita benar-benar menegakkan kalimah Laailaahaillallaah, artinya kita melaksanakan semua yang disyariatkan Allah, pada akhirnya kita akan diberikan kemenangan. Rasulullah menjanjikan bahwa bangsa-bangsa ’ajam akan tunduk pada kita.

Sementara itu, KH Anas Karim menambahkan bahwa kesuksesan seorang manusia terletak pada keteguhannya melaksanakan agama Islam. Apapun yang didapatkannya, jika dia bermaksiat pada Allah, hakikatnya dia dalam kerugian, bukan kesuksesan. Nah, kewajiban-kewajiban di dalam Islam itu ada 2 jenis. Ada kewajiban-kewajiban yang sifatnya ’ainiyyah-fardiyah atau individual. Ada pula kewajiban-kewajiban yang sifatnya kolektif, yaitu fadlu kifayah. Saya yakin, di antara kita masih banyak yang sudah menjalankan kewajiban-kewajiban individual, seperti sholat, puasa, dzikir, shalawat, dan lain sebagainya. Akan tetapi, betapa banyak kewajiban-kewajiban kolektif yang masih terbengkalai. Karena itulah, wajar jika hingga saat ini umat Islam terus ditindas oleh bangsa-bangsa lain. Semoga allah memberikan kita kekuatan untuk menegakkan Islam secara kaffah, agar kita sukses dunia akhirat dan semua problem yang menimpa umat ini bisa diselesaikan. Dan itu tidak akan bisa terjadi kecuali dengan tegaknya Khilafah Islamiyyah, yang akan memimpin semua umat Islam seluruh dunia. Ini adalah kewajiban yang sangat agung.

KH Imam Romli menggarisbawahi sebagaimana yang tadi telah disampaikan bahwa kalimah syahadat itu ada konsekuensinya. Tidak ada cerita lain sepanjang sejarah Islam sejak zaman Nabi hingga sekarang kecuali bahwa siapapun yang berjuang menegakkan kalimah Laailaahaillallaah Muhammadurrasulullah pasti akan ditentang dan dihadang oleh orang-orang kafir dan munafik. Oleh karena itulah, hendaknya umat Islam tetap teguh dan sabar untuk menggenggam kalimat Tauhid dan berjuang untuk menegakkannya.

Selanjutnya, Kyai Misno menyampaikan bahwa Allah SWT lewat rasulNya telah menegaskan bahwa muslim yang satu dengan muslim lainnya adalah seperti bangunan, yang satu sama lainnya saling menguatkan. Adalah hal yang dilarang agama jika umat Islam saling terpisah dan tidak peduli urusan saudaranya.

Ketidakpedulian satu sama lain, lanjut Kyai Misno, bisa terjadi jika umat Islam secara politik terpisah-pisah, sebagaimana yang sekarang terjadi. Layaknya sebuah bangunan yang tidak akan kokoh jika bagian-bagiannya saling terpisah, begitu pula umat Islam tidak akan kuat jika tidak bersatu. Karena itulah, umat membutuhkan Khilafah. Khilafahlah yang akan menyatukan umat dan membuat umat layaknya bangunan, yang satu sama lain saling menguatkan.

Sementara itu, KH Muhammad Amin menegaskan bahwa tanpa Khilafah, umat akan terus terpecah belah dan dikuasai oleh bangsa-bangsa penjajah.[]

Sumber: shautululama.net

Share artikel ini: