Muballigh Palu: Syirik Terbesar, Duakan Allah dalam Membuat Hukum

Mediaumat.id – Muballigh Kota Palu Ustaz Ahmad Mirwan, S.Sy. mengatakan jika menginginkan bertemu dengan Allah SWT di hari kemudian, maka jangan sekali-kali melakukan syirik (menduakan Allah), dan kesyirikan paling besar adalah menduakan Allah dalam hal pembuatan hukum.

“Ternyata ada yang namanya syirik akbar, syirik yang paling besar. Apa syirik akbar ini? Ternyata adalah menduakan Allah dalam hal pembuatan hukum,” ungkapnya dalam acara Liqa Syawal 1443 H: Menyempurnakan Ketakwaan dengan Menerapkan Islam secara Kaffah, Ahad (15/5/2022) di Masjid al-Hasanah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Menurutnya, maksud dari menduakan Allah dalam hal pembuatan hukum adalah perkara yang diharamkan Allah dihalal-halalkan, dan yang Allah halalkan diharamkan.

Ia memberikan contoh yaitu menghalalkan riba yang jelas-jelas haram. “Allah haramkan riba, sekarang sistem ekonomi yang ada di negeri kita ini, kita dipaksa untuk menghalalkan riba. Padahal jelas riba itu haram,” ungkapnya.

Ia kembali memberikan contoh, yaitu khamar. Allah SWT mengharamkan khamar, segala macam yang memabukkan. Namun, lanjut Ahmad, sekarang begitu mudah minuman keras didapatkan.

“Padahal ini adalah perkara yang diharamkan oleh Allah SWT, namun dihalal-halalkan,” tegasnya.

Selain tak boleh melakukan syirik terhadap Allah, menurutnya umat Islam tidak boleh melakukan amal shalih secara sepotong-sepotong. “Tidak boleh memilih-milih mana yang disuka di Al-Qur’an itu yang dipilih, itu yang dijalani,” tambahnya.

Karena, ia mengatakan, ada ancaman bagi orang-orang yang hanya mengimani sebagian (ayat-ayat Allah), kufur sebagian berupa kehinaan hidup di dunia dan di hari kiamat.

“Mudah-mudahan kita terhindar dari azab itu,” pungkasnya.[] Ade Sunandar

Share artikel ini: