Raut sumringah, sering terpapar dari wajah Zainuddin, staf salah satu perguruan tinggi di Kota Banjarmasin, karena akhirnya, impiannya untuk ikut aksi bela Islam, di Reuni 212 tahun 2018, segera terwujud.
Bersama saudara seperjalanannya dari berbagai Kabupaten Kota se-Kalimantan Selatan, ia duduk santai menikmati angin malam di Pelabuhan Trisakti, sambil menunggu giliran masuk Kapal Motor Niki Berkah, jum’at dini hari (30/11/18).
Kepada shoutuluma.net, Zainuddin mengaku sangat ingin bergabung di Reuni 212, walaupun memang dia bukan alumni.
Keinginan tersebut terpendam lama sejak tahun 2016 saat ada panggilan Aksi Bela Islam ke-tiga, menuntut penegakan keadilan, ketika Al-Qur’an dinistakan saat itu.
Kini, panggilan membela Islam kembali dirasakan oleh Zainudin, saat kalimat Tauhid diduga dihinakan, yang kemudian memberanikan diri untuk pergi menyeberang lautan, dari Kalimantan menuju pulau Jawa.
“sekarang ada kesempatan untuk bela Islam lagi, setelah mendapat izin kantor, saya beranikan diri berangkat, sekaligus Ingin merasakan langsung ukhuwah Islamiah di sana,” ujar Zainuddin, yang mengaku perdana naik kapal laut.
Zainuddin bergabung dengan rombongan Mujahid 212 Kalimantan Selatan, yang dipimpin alumnus 212, Hidayatul Akbar.
Ia mengaku tergerak kembali untuk bergabung, guna menyaksikan momentum persatuan umat Islam, dalam kibaran jutaan bedera Tauhid.
“Momen persatuan seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Islam di Indonesia, Jutaan liwa roya akan dikibar, Nanti buktikan,” ucap Hidayatul Akbar.
Al-Liwa dan Ar-Roya, adalah bendera Rasulullah Saw., berwarna putih dan hitam, yang bertuliskan kalimat tauhid, Laa Ila ha Illallah Muhammadur Rasulullah.
Setiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, rombongan akan langsung menuju Jakarta, dengan menggunakan mobil pribadi, dan sebagian menaiki moda transportasi yang lain.
Sampai jumpa di Monas.[]