Menyikapi G7, Pengamat: Umat Islam Harus Memiliki Way of Life

Mediaumat.id – Menanggapi bagaimana seharusnya sikap dunia Muslim terhadap G7, Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana menuturkan bahwa umat Islam harus memiliki gagasan sebagai way of life (jalan hidup) yang tersiar ke seluruh dunia.

“Memang patronnya yang harus umat Islam miliki, kita adalah umat yang memiliki sebuah gagasan sebagai way of life yang tersiar ke suluruh dunia,” tuturnya pada Kabar Petang: Membongkar Siasat Licik G7, Sabtu (27/5/2023) di kanal YouTobe Khilafah News.

Agar syiar tersebut dapat dilakukan, maka jelas Budi, hal itu harus diemban oleh sebuah negara yang punya kapabilitas mempengaruhi dunia internasional, sebagai negara adidaya. “Itu kemudian dicontohkan oleh Rasulullah SAW, dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin, dan dilanjutkan oleh para khalifah-khalifah setelahnya, Kekhilafahan Bani Ummayyah, Bani Abbasiyyah, sampai Bani Utsmaniyyah,” jelasnya.

Menurut Budi, mereka itu memosisikan sebagai pengemban risalah Islam rahmatan lil ‘alamin. Sebagai pembawa syiar Islam ke seluruh dunia, yang posisi itu sekarang sudah tidak ada lagi.

Maka, menurutnya, umat Islam harus punya visi tersebut, menjadikan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin, cakupannya negara adidaya yang berdasarkan Islam. “Karena tanpa posisi itu, umat Islam sekarang hanya sebagai objek, dieksploitasi, hanya menjadi negara pengikut negara besar, yang tentu posisi ini akan mengubah umat Islam,” tegasnya.

Tentang G7

Budi menjelaskan, G7 merupakan kumpulan dari negara-negara utama kapitalis Barat. KTT G7 suatu hal yang sifatnya rutin, mereka mencoba membuat tatanan ekonomi global sesuai dengan prinsip-prinsip kapitalisme yang mereka anut. “Juga merespon situasi-situasi yang menjaga stabilitas mereka,” jelasnya.

Ia juga memaparkan, Rusia yang awalnya dirangkul oleh kelompok G7, namun ketika adanya invasi ke Ukraina, situasinya menjadi berubah. Rusia yang harapannya menjadi bagian dari kelompok G7, pasca Perang Dingin ternyata tidak semudah itu, bisa berjalan selaras dengan keinginan G7.

“Makanya kemudian dalam pertemuan di Jepang kemarin memang isu terkait dengan persoalan Rusia ini menjadi topik yang juga terus berlanjut karena ini bukan topik pertama yang mereka bahas,” paparnya.

Sanksi untuk Rusia

Pada KTT G7 di Jepang juga membahas sanksi yang diberikan kepada Rusia. Harapannya terjadi pelemahan secara ekonomi pasca berbagai sanksi yang dilakukan oleh negara-negara Barat. Namun realitasnya selama satu tahun ini berlangsung, tingkat penurunan ekonomi Rusia tidak signifikan. “Rusia tetap mempertahankan status invasi dia ke Ukraina. Bahkan dalam catatan IMF, Rusia justru mengalami pertumbuhan ekonomi pasca invasi ke Ukraina,” ungkap Budi.

Menurut Budi, sekarang yang penting umat Islam harus terus memantau situasi internasional. “Umat Islam harus memantau langkah-langkah yang dilakukan oleh negara-negara adidaya saat ini untuk membangun kekuatan, membangkitkan Islam,” tutupnya.[] Raras

Share artikel ini: