Menteri Penerangan Suriah: Kami Akan Meningkatkan Kebebasan dan Merestrukturisasi Institusi Rezim

 Menteri Penerangan Suriah: Kami Akan Meningkatkan Kebebasan dan Merestrukturisasi Institusi Rezim

Menteri Penerangan di pemerintahan sementara Suriah, Muhammad Al-Omar, mengatakan bahwa pemerintahannya akan berupaya meningkatkan kebebasan publik di negara tersebut, dan akan merestrukturisasi institusi media lama sesuai dengan aspirasi rakyat Suriah. Al-Omar menambahkan dalam wawancara khusus dengan delegasi “Arabi 21” bahwa upaya sedang dilakukan untuk mengevaluasi kembali pengalaman dan kompetensi yang ada, dengan tujuan “memulai kembali institusi media agar dapat dikembalikan kepada rakyat Suriah untuk memenuhi aspirasi rakyat kami dengan media yang bebas dan transparan.”

Pejabat Suriah tersebut menekankan bahwa “Rezim kriminal telah mengambil kendali atas institusi media Suriah untuk menutupi kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Suriah.” Dia menekankan dimulainya “Restrukturisasi institusi media, dan kami memulai dengan kantor berita resmi SANA (Syrian Arab News Agency), yang telah kembali bekerja dan sedang dalam proses pengembangan.” Dia menunjukkan bahwa tim media “telah memulai pekerjaan mereka, dan akan ada masa uji coba untuk peluncuran baru sehingga institusi media nantinya dapat diaktifkan sepenuhnya.”

Kepemimpinan baru di Suriah telah berkomitmen pada sistem sekuler. Padahal, rakyat Suriah tidak mengorbankan seluruh nyawa dan darah mereka demi meningkatkan kebebasan atau melestarikan struktur sekuler rezim sebelumnya, bahwa mereka berkorban tidak lain adalah demi mendirikan negara Islam, sehingga dengan tujuan mulia ini mereka begitu teguh dan sabar melawan tirani rezim Assad.

Ketika mereka turun ke jalan, mereka meneriakkan slogan-slogan yang menuntut penggulingan rezim. Namun, pemerintahan baru yang dipimpin oleh Al-Julani berupaya, sesuai dengan arahan Turki, justru berusaha untuk mempertahankan semua institusi rezim lama. Pemerintahan yang baru ini justru meninggalkan semua gagasan yang mereka yakini sebelumnya demi menyenangkan Barat, khususnya Amerika, serta membuat pernyataan-pernyataan yang memuaskan Barat dan sejalan dengan keinginannya.

Negara-negara kriminal memiliki tujuan-tujuan kotor dan niat-niat jahat. Hendaknya kita menanggapi mereka seperti al-hurrah (wanita suci yang bebas) di penjara Sednaya, “assa’ jitu wen kuntu (Anda baru muncul sekarang, selama ini Anda kemana)?!” Sehingga bahasa tamparan di wajah (mengangkat sepatu) yang digunakan wanita itu sepenuhnya tepat untuk mereka dan konspirasinya selama bertahun-tahun (hizb-ut-tahrir.info, 23/12/2924).

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *