MenPAN-RB Copot PNS Pintar dan Berbakat, PKAD: Yang Tersisa Maling, Penjilat, Penjegal Anggaran dan Koruptor?
Mediaumat.news – Pernyataan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo yang mencopot oknum PNS yang pintar dan berbakat karena dituding terpapar paham radikalisme dan terorisme, dinilai Analis Senior PKAD Fajar Kurniawan, merugikan negara.
“Yang rugi pasti negara. Karena jangan-jangan yang tersisa itu malah maling-maling. Yang tersisa bukan lagi orang-orang yang amanah, bukan lagi orang-orang yang profesional, bukan lagi orang-orang yang bekerja dengan ikhlas tapi malah para penjilat, para penjegal anggaran, para koruptor dan seterusnya,” tutur Analis Senior PKAD Fajar Kurniawan kepada Mediaumat.news, Senin (19/4/2021).
Menurutnya, orang-orang seperti ini hanya bekerja untuk uang dan bekerja hanya sekadar untuk kehidupan di dunia. “Tidak berpikir bahwa dimensi bekerja itu juga untuk akhirat,” ujarnya.
Fajar menilai, hal ini sesungguhnya bisa dilihat dari pernyataan MenPAN-RA yang mengakui sendiri bahwa negara rugi dengan memberhentikan orang-orang yang punya kinerja tinggi dan layak menduduki eselon I, eselon II bahkan Kepala Badan. “Orang-orang ini pastinya karena dia bekerja bukan karena dorongan materi tapi dorongan keimanan kepada Allah SWT,” tandasnya.
Negara rugi karena orang-orang seperti ini, yang Fajar Yakini, akan membawa perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik. “Karena orang-orang seperti ini pasti tidak mau korupsi, tidak mau bekerja itu asal bapak senang dan tidak mau mengerjakan semua itu asal-asalan,” tegasnya.
“Orang-orang seperti inilah yang bekerja atas dorongan akidah sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT dan amanah yang dia tunaikan sebaik-baiknya, pasti dia akan bekerja sungguh-sungguh,” jelasnya.
Namun, ia menyayangkan negara dengan alasan bahwa orang tersebut terpapar radikalisme kemudian diberhentikan. “Ini menunjukkan sesat pikir dari penyelenggara negara,” pungkasnya. [] Achmad Mu’it