Menerima Sekjen Partai Komunis, Pemerintah Dinilai Tidak Sensitif

Mediaumat.news – Diterimanya Sekjen Partai Komunis Vietnam di Istana Negara, dinilai bentuk kurangnya sensitivitas hubungan pemerintah dengat umat Muslim. Hal tersebut dikatakan oleh pengamat politik dan sosial Iwan Januar, menurutnya semenjak era rezim  Jokowi isu komunisme menguat.

“Ini membuat mayoritas muslim menjadi resist pada rezim Jokowi dan selalu curiga. Apalagi kemudian sejumlah kebijakan yang mengkriminalisasi ulama, ormas Islam, dan keluarkan PERPPU ormas dengan bubarkan HTI. Kalau rezim ini bijak, pro rakyat khususnya mayoritas muslim mestinya pertemuan dengan Sekjen Partai Komunis Vietnam bisa dicancel atau dialihkan hingga situasi politik nasional menjadi cair,” ungkapnya saat dihubungi oleh mediaumat.news.

Iwan juga menjelaskan dalam kunjungan kenegaraan ada dua agenda, yang di-publish dan yang tidak di-publish. Media dan publik biasanya akan mendapatkan info yang tentu di-publish.

Dalam agenda kunjungan Sekjen Partai Komunis Vietnam, pemerintah mengemukakan alasannya karena Vietnam saat ini adalah ketua APEC dan punya pertumbuhan ekonomi tertinggi di Asia Tenggara. Banyak agenda ekonomi semisal pertanian, perikanan, dan sebagainya.

“Yang kita tidak ketahui adalah hidden agenda atau agenda yang tidak dipublish ke khalayak. Disinilah yang kita khawatirkan. Kalau dikatakan kita curiga, mau bagaimana lagi,  selama ini sepak terjang rezimlah yang membuat mayoritas muslim jadi curiga bahkan kemudian ambil sikap berseberangan. Jangan salahkan umat,” pungkas Iwan.[]

Share artikel ini: