Situs “Russia Today (RT)”, edisi Sabtu 28 Oktober 2017 mempublikasikan sebuah artikel yang bersumber dari situs “Eurasia Daily”, di mana isi artikel tersebut mengungkapkan tentang pernyataan Putra Mahkota Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman bahwa negaranya berniat untuk menjadikan “Islam moderat” sebagai ideologi negara.
Dalam artikel tersebut Putra Mahkota, sekaligus Wakil Perdana Menteri Kedua dan Menteri Pertahanan, Pangeran Muhammad bin Salman, mengatakan bahwa Arab Saudi menginginkan untuk “berubah haluan menuju Islam moderat”. Dia mengatakan dalam testimoninya di sebuah forum untuk para investor asing di Riyadh: “Kami ingin kembali ke era di mana dulu kami ada, yaitu Islam moderat, yang terbuka untuk dunia luar, dan untuk semua agama yang lain.” “70 persen penduduk Arab Saudi berusia di bawah 30 tahun. Untuk itu, kami tidak ingin kehilangan 30 tahun lagi karena gagasan ekstremisme, dan kami akan berusaha menyingkirkannya hari ini,” kata Ibnu Salman.
** ** **
Amerika sadar bahwa kekuatan yang mendorong kaum Muslim untuk melawan dirinya dan negara-negara penjajah lainnya, serta yang membuat kaum Muslim menolak hegemoni mereka terhadap negeri-negeri kaum Muslim adalah Islam. Islam melarang kaum Muslim untuk dikuasai dan dipimpin oleh orang-orang kafir, sebab Allah SWT berfirman: “Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang beriman.” (TQS An-Nisā’ [4] : 141). Amerika juga sadar bahwa Islam adalah satu-satunya tantangan peradaban yang tidak mudah dikalahkan dan bahkan tidak terkalahkan, sehingga Amerika mengintensifkan perang salib melawan Islam melalui para anteknya, yaitu para penguasa Muslim dan sejenisnya untuk mendistorsi hukum-hukum Islam dan pemahamannya, yang terkadang dengan dalih memerangi (fundamentalisme, ekstremisme dan terorisme), kadang-kadang dengan dalih pembaharuan dan modernisasi.
Oleh karena itu, adalah wajib atas semua kaum Muslim untuk berdiri bersatu seperti bangunan yang kokoh dalam menghadapi serangan salibis yang keji dalam melawan Islam yang lurus, serta mencabut alat-alat Amerika yang murah, yang digunakan untuk memerangi Islam, yaitu dengan menggulingkan rezim boneka Amerika dan negara-negara penjajah lainnya, kemudian mendirikan negara Khilafah Rasyidah Kedua di atas manhaj kenabian, yang akan melindungi Islam dari berbagai serangan negara-negara kaum kafir Barat, dan mengemban Islam kepada masyarakat melalui dakwah dan jihad untuk mengeluarkan mereka dari kezaliman kapitalisme menuju keadilan Islam. [Muhammad Abdul Malik]
(Bajuri/Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 1/11/2017)