Menantu Trump Berdiskusi dengan Putra Mahkota Arab Saudi Tentang Normalisasi dengan Entitas Yahudi

Pada 4/10/2024, Reuters mengutip sumber informasi yang mengatakan, “Jared Kushner, menantu mantan Presiden AS dan calon presiden, Trump, membahas negosiasi diplomatik AS-Saudi yang melibatkan (Israel) dengan Putra Mahkota Saudi. Mohammed bin Salman beberapa kali sejak meninggalkan Gedung Putih.” “Sumber yang mengetahui diskusi tersebut tidak merinci kapan perundingan tersebut dilakukan dan apakah dilakukan sebelum atau setelah dimulainya konflik di Gaza, namun pembicaraan tersebut mencakup normalisasi hubungan antara (Israel) dan Arab Saudi, sebagai tujuan diplomatik yang penting bagi pemerintahan Biden dan Trump.” “Kushner memiliki hubungan dekat dengan Arab Saudi, yang menurut para penyelidik Kongres bahwa Arab Saudi menginvestasikan 2 miliar dolar di perusahaan investasi swastanya, Affinity Partners, yang didirikan Kushner setelah meninggalkan Gedung Putih.”

Semua tahu bahwa Kushner adalah seorang Yahudi yang pernah bertugas di tentara entitas Yahudi sebelumnya. Dia memegang kewarganegaraan Amerika dan kewarganegaraan entitas Yahudi, sedang hubungannya yang baik dengan Bin Salman, agen Amerika, yang dalam keagenannya untuk Amerika, dia cenderung memihak pada Trump dan Partai Republik dengan mengorbankan Demokrat. Sehingga hal ini mungkin menjadi faktor penting rezim Al Saud melakukan pengkhianatan baru dengan melakukan normalisasi hubungan dengan entitas Yahudi.

Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan jika Trump berkuasa, maka rezim ini akan mempercepat normalisasi dengan entitas Yahudi dengan imbalan janji-janji palsu dari Amerika bahwa mereka akan berupaya mendirikan negara Palestina yang didemiliterisasi di bawah kendali Yahudi, dari sini kemudian Bin Salman menerima janji-janji ini, meskipun dia tahu bahwa semua itu bohong, karena dia mengklaim pada 18/9/2024 bahwa “Kerajaan Arab Saudi tidak akan mengakui (Israel) tanpa berdirinya negara Palestina.” Perdana Menteri entitas Yahudi, Netanyahu, dalam pidatonya di hadapan PBB pada 27 September 2024, menunjukkan kemungkinan mencapai perdamaian dengan Arab Saudi (hizb-ut-tahrir.info, 5/10/2024).

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: