Mediaumat.news – Menanggapi skenario kehancuran kapitalisme (Al-Bathil), Cendekiawan Muslim Ustaz Muhammad Ismail Yusanto (MIY) mengingatkan kepada peserta gelaran Maulid Nabi 1442 H Cinta Nabi Cinta Syariah bahwa tugas kaum Muslimin adalah mendatangkan Al-Haq.
“Skenario kehancuran kapitalisme itu bisa soft dan hard. Tapi, dari sisi kita, tugas kita itu satu yaitu bagaimana mendatangkan Al-Haq,” tuturnya dalam acara Maulid 1442 H – Cinta Nabi Cinta Syariah, Tegakkan Keadilan, Lenyapkan Kezaliman, Kamis (29/10/2020) secara daring.
Menurutnya, Al-Bathil itu akan tersingkir ketika Al-Haq itu datang. “Jadi, tugas kita itu bukan menanti Al-Bathil itu hancur, tetapi tugas kita mendatangkan Al-Haq sehingga orang akan lari ketika Al-Bathil itu hancur. Orang-orang yang menginginkan Al-Haq akan lari meninggalkan Al-Bathil,” ujarnya.
Ia mengingatkan peserta maulid pada wasiat Nabi bahwa Nabi menasihati umat agar selalu bersama dengan kebenaran dan Al-Qur’an. “Nabi bersabda: Kamu harus selalu bersama Al-Qur’an di mana pun Al-Qur’an itu berada,” terangnya.
Menurutnya, kalau Islam itu digambarkan seperti roda, maka umat Islam harus mengikuti di mana pun Islam itu berada. “Kalau Islam di atas, kamu ada di situ. Demikian juga, saat Islam di bawah,” jelasnya.
Ia kembali mengingatkan sabda Nabi bahwa Al-Qur’an dan penguasa akan berpisah dan umat Islam jangan berpisah dengan Al-Kitab. “Kamu jangan berpisah dari kebenaran. Jangan berpisah dari Al-Haq,” pesannya.
Dan ujung nasihat itu, menurutnya dahsyat sekali dan memastikan posisi umat Islam berada di mana. “Nabi bersabda bahwa mati dalam ketaatan kepada Allah itu lebih baik daripada hidup dalam maksiat kepada Allah,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it