Meme BEM UI ‘The King of Lip Service’, Harus Diapresiasi

Mediaumat.news – Meme dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) berupa gambar Presiden Jokowi dengan tulisan ‘The King of Lip Service’ yang bisa berarti raja pembual dinilai sebagai kritik baik yang harus diapresiasi.

“Kita harus berikan apresiasi itu untuk kreativitas dan inovasi yang adik-adik kita (BEM UI) lakukan itu termasuk (kritikan) yang baik ” ujar Direktur Pamong Institute Wahyudi Al Maroky, S.I.P., M.Si. dalam Special Interview: Kampus dan Sikap Kritis terhadap Kekuasaan, Kamis (1/7/2021) di kanal YouTube Rayah TV.

Ia menilai, kreativitas dan inovasi meme tersebut, elegan secara bahasa, serta tidak keluar dari prinsip tata krama. “Menurut saya, bahasa yang sangat sopan itu. Kecuali dia (BEM UI), memasukkan kata-kata nama hewan, nama binatang, itu mungkin tidak elegan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia membandingkan meme kritik itu dengan kesan melempar sembako atau makanan dari dalam mobil oleh seorang pemimpin ketika membagi-bagikan di tepi jalan. Hal itu menurutnya, sebagai suatu perbuatan yang lebih tidak memilki tata krama. Apalagi, seperti diketahui, dilakukan sambil berlalu.

Di sisi lain, munculnya meme tersebut juga ia katakan termasuk kabar baik yang seharusnya disyukuri masyarakat. Sebab kemunculannya, sebagaimana munculnya sebuah gagasan, pandangan atau pun suara-suara baru. “Ada sinyal kesadaran baru dalam memikirkan nasib negeri ini. Semoga bisa diikuti oleh kampus-kampus lainnya,” tandasnya.

Begitu juga dengan dukungan moril yang menurut Kakak Roky, sapaan akrabnya, juga harus diberikan sebagai bagian dari bentuk apresiasi. Kalaupun ada sedikit-sedikit yang kurang pas, tambahnya, semestinya diberikan nasihat atau saran sebagai upaya konstruktif membangun negeri bersama-sama. “Bukan malah dipanggil, dimarahin dan disuruh takedown (tidak dipublikasikan lagi), atau justru membuat mereka dipersekusi atau pun ditekan, itu harusnya tidak dilakukan,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Share artikel ini: