Membenci Kemungkaran Karena Dorongan Keimanan
Meridhai sebuah dosa sama dengan menjadi saksi atas kemungkaran tersebut. Penolakan dan kebencian kepada kemungkaran seperti kezhaliman penguasa, penjualan aset negara, korupsi dalam bidang politik, ketidakpastian dan ketidakadilan hukum, penistaan pada ajaran Islam, dan rusaknya tatanan sosial seperti LGBT; adalah karena dorongan iman. Para pengemban dakwah harus berada di garda terdepan dalam memerintahkan kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
ﺇِﺫَﺍ ﻋُﻤِﻠَﺖِ ﺍﻟْﺨَﻄِﻴْﺌَﺔُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ، ﻛَﺎﻥَ ﻣَﻦْ ﺷَﻬِﺪَﻫَﺎ ﻓَﻜَﺮِﻫَﻬَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻛَﻤَﻦْ ﻏَﺎﺏَ ﻋَﻨْﻬَﺎ، ﻭَﻣَﻦْ ﻏَﺎﺏَ ﻋَﻨْﻬَﺎ ﻓَﺮَﺿِﻴَﻬَﺎ، ﻛَﺎﻥَ ﻛَﻤَﻦْ ﺷَﻬِﺪَﻫَﺎ.
“Jika sebuah dosa dilakukan di muka bumi, maka siapa saja yang menyaksikannya lalu membencinya dia seperti orang yang tidak menyaksikannya, sedangkan orang yang tidak menyaksikannya namun meridhainya maka dia seperti orang yang menyaksikannya.” (al-Jami’ al-Shaghir, no. 689)
Pada konteks inilah kita harus menempatkan cinta dan benci semata karena Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah dalam riwayat Imam Ahmad dan Abu Dawud bahwa cinta dan benci karena Allah adalah visualisasi manisnya keimanan seorang mukmin.
Jadi, kemarahan umat pada promosi kemunkaran seperti podcast tutorial kaum sodom baru-baru ini adalah hal yang sudah semestinya. Dimana dorongannya adalah keimanan.
YRT
https://t.me/yuanaryantresna