Oleh: Kurniawan (AJMI)
Sebagian umat Islam merasakan ada indikasi upaya – upaya membungkam orang dan organisasi yang secara tegas menyuarakan Islam. Lantas siapa yang diuntungkan? Tentu, mereka yang tidak menginginkan Islam kuat dan mereka yang tidak menginginkan Indonesia kuat. Mereka ingin putra-putri negeri Muslim terbesar ini terus porak-poranda. Mereka yang diuntungkan adalah kaum kafir imperialis dan para kompradornya. Salah satu rekomendasi The Rand Corporation dalam menundukkan Islam adalah mencegah aliansi antara kaum tradisionalis dan kaum fundamentalis. Caranya adalah dengan mengadu-domba.
Bagi negara-negara imperialis, seperti Amerika dan Inggris, kembalinya umat Islam pada syariah Islam menjadi ancaman nyata bagi penjajahan mereka di negeri Islam. Geliat kebangkitan Islam yang mengarah pada keinginan menegakkan Khilafah sangat mengkhawatirkan. Di sisi lain, krisis Kapitalisme yang semakin parah semakin mendorong umat untuk kembali pada Islam. Untuk itu upaya deislamisasi, gencar dilakukan.
Bagi mereka sangat jelas, yang mereka maksudkan dengan kebangkitan radikal Islam dan teroris adalah kebangkitan Islam yang menginginkan Khilafah Islam. Henry Kissinger, politisi senior Amerika, mantan Asisten Presiden AS untuk urusan Keamanan Nasional 1969-1975, pada November 2004 di Koran Hindustan Times pernah menulis: “…What we call terrorism in the United States , but which is really the uprising of radical Islam against the secular world, and against the democratic world, on behalf of re-establishing a sort of Caliphate (Apa yang dinamakan terorisme di Amerika sebenarnya adalah kebangkitan Islam radikal terhadap dunia sekular dan terhadap dunia yang demokratis atas nama pendirian kembali semacam Kekhalifahan).”
Berbagai strategi dirancang dan dijalankan untuk melakukan deislamisasi. Beberapa yang menonjol di antaranya adalah membangun stigma negatif dan monsterisasi terhadap ajaran Islam seperti syariah Islam, Khilafah dan jihad. Mereka membangun opini seolah syariah Islam dan Khilafah Islam adalah ancaman, berbahaya, memecah-belah, tidak berprikemanusiaan dan tudingan keji lainnya.
Upaya kriminalisasi pun dilakukan. Perjuangan yang menyerukan syariah dan Khilafah dicap sebagai tindakan kriminal. Organisasi ataupun orang yang menyerukan itu dituding sebagai pelaku kejahatan, dijebloskan penjara dan disiksa. Padahal yang diserukan oleh mereka adalah Islam.
Menyikapi hal ini, hendaknya kita tidak mudah terprovokasi dan diadu-domba oleh kafir penjajah yang memang sangat ingin memecah-belah kesatuan umat Islam. Kita pun jangan sampai terdorong untuk memprovokasi dan mengadu-domba sesama Muslim karena Rasulullah saw. bersabda:
«لاَ يَدْخُلُ الجَنَّةَ نَمَّامٌ»
Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu-domba (Mutaffaq ‘alaih).
Rasulullah saw. teladan kita pun telah mengingatkan, bahwa umat Islam tidak akan pernah hancur oleh kekuatan luar yang berasal dari musuh-musuh Islam, kecuali ketika kita sudah saling menghancurkan satu sama lain:
«وَإِنِّي سَأَلْتُ رَبِّي ِلأُمَّتِي أَنْ لاَ يُهْلِكَهَا بِسَنَةٍ عَامَّةٍ وَأَنْ َلا يُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ فَيَسْتَبِيحَ بَيْضَتَهُمْ وَإِنَّ رَبِّي قَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنِّي إِذَا قَضَيْتُ قَضَاءً فَإِنَّهُ لاَ يُرَدُّ وَإِنِّي أَعْطَيْتُكَ ِلأُمَّتِكَ أَنْ لاَ أُهْلِكَهُمْ بِسَنَةٍ عَامَّةٍ وَأَنْ َلاَ أُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ يَسْتَبِيحُ بَيْضَتَهُمْ وَلَوْ اجْتَمَعَ عَلَيْهِمْ مَنْ بِأَقْطَارِهَا أَوْ قَالَ مَنْ بَيْنَ أَقْطَارِهَا حَتَّى يَكُونَ بَعْضُهُمْ يُهْلِكُ بَعْضًا وَيَسْبِي بَعْضُهُمْ بَعْضًا»
Sungguh, aku telah memohon kepada Tuhanku bagi umatku agar mereka tidak binasa karena wabah kelaparan dan agar musuh dari kalangan selain mereka sendiri tidak dapat menguasai mereka hingga masyarakat mereka terjaga. Sungguh, Tuhanku kemudian berfirman, “Wahai Muhammad, sesungguhnya jika Aku telah menetapkan suatu putusan maka putusan itu tidak dapat ditolak. Sungguh, Aku telah memberimu bagi umatmu bahwa mereka tidak dibinasakan oleh wabah kelaparan dan musuh selain dari kalangan mereka tidak dapat menguasai mereka sehingga masyarakat mereka terjaga sekalipun dikepung dari berbagai penjuru, hingga mereka saling menghancurkan satu sama lain dan saling menawan satu sama lain.” (HR Muslim).[]