Melawan Arogansi Israel Bukan dengan Pretensi dan Ancaman Kosong

Melawan Arogansi Entitas Yahudi Itu Dengan Serangan Yang Kuat dan Gerakan Cepat Militer Yang Memusnahkannya, Bukan Dengan Pretensi dan Ancaman Kosong!

Iran secara resmi menuduh Israel melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir Natanz dan berjanji akan membalas dendam.Televisi pemerintah Iran mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Muhammad Javad Zarif—selama pertemuan Dewan Keamanan Nasional—bahwa Israel bertanggung jawab atas apa yang dia sebut sebagai tindakan sabotase yang terjadi kemarin di fasilitas nuklir Natanz. Untuk itu, negaranya akan membalas dendam, dan Kementerian menambahkan bahwa Iran akan membalas “Israel” pada waktu dan tempat yang tepat.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa apa yang terjadi di Natanz adalah terorisme nuklir di wilayah negara itu, sehingga Teheran berhak untuk membalas dalam kerangka hukum internasional. The New York Times melaporkan bahwa para pejabat AS dan “Israel” mengonfirmasi peran “Israel” dalam insiden fasilitas nuklir Iran, Natanz.

Pada hari Minggu (11/04), fasilitas nuklir bawah tanah, 400 kilometer selatan Teheran, diserang, sehari setelah meluncurkan peralatan fasilitas “sentrifugal canggih” baru pengayaan uranium. Sementara itu Radio Israel mengutip sumber-sumber intelijen yang mengatakan bahwa Mossad melakukan serangan elektronik yang menargetkan fasilitas Natanz. Dan kerusakan fasilitas yang besar itu telah mempengaruhi sentrifugal, di mana media lain melaporkan tentang serangan militer.

Keberanian dan arogansi yang diperlihatkan entitas Yahudi, yang diperlihatkan belakangan ini hingga mengarah pada serangan demi serangan, mulai dari pembunuhan ilmuwan dan tentara, penyerangan perahu dan kapal di laut hingga peledakan dan penyerangan reaktor nuklir, menunjukkan kelemahan rezim boneka yang ditargetkan di negara-negara Muslim, utamanya adalah rezim Iran yang puas untuk setiap serangan yang terjadi hanya dengan ancaman, intimidasi dan teriakan kosong, atau membuat tanggapan malu-malu kucing yang tidak menunjukkan besarnya kejadian dan kejahatan yang dilakukan oleh entitas Yahudi.

Padahal kenyataannya bahwa entitas Yahudi lebih lemah dari jaring laba-laba, juga lebih pengecut dan lebih lemah daripada menargetkan reaktor nuklir yang jaraknya ribuan kilometer darinya, atau menargetkan kapal di laut lepas dan samudra, atau untuk membunuh ilmuwan dan tentara, sekiranya entitas Yahudi ini tahu bahwa ada di sana negara yang sebenarnya, yang menghargai dirinya dan kedaulatannya, serta membela kepentingan, ilmuwan, dan wilayahnya.

Serangan terhadap reaktor nuklir sama saja dengan mengumumkan perang dalam tradisi negara dan bangsa. Sehingga balasannya adalah dengan menyatakan perang terbuka, bukan dengan menahan kapal atau meluncurkan rudal, atau menaikkan tingkat pengayaan, apalagi dengan menandatangani perjanjian nuklir baru yang memalukan dengan Amerika Serikat. Seharusnya serangan berulang oleh entitas Yahudi ini harus dilawan dengan serangan yang sama dan gerakan militer yang kuat, yang akan memusnahkan entitas Yahudi tersebut, serta membersihkan tanah yang diberkati dari kejahatannya (pal-tahrir.info, 13/4/2021).

Share artikel ini: