MBS: Saudi Memandang Entitas Yahudi Sebagai Sekutu, Bukan Musuh!
Putra Salman Mengakhiri Penyesatan Selama Beberapa Dekade Dengan Menyatakan: Rezim Saudi Memandang Entitas Yahudi Sebagai Sekutu, Bukan Musuh!
Hari ini, Kamis (3/3), Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman mengatakan bahwa negaranya tidak memandang Israel sebagai musuh, melainkan sebagai sekutu potensial dalam banyak kepentingan.
Pengumuman oleh agen kerdil Amerika ini bahwa rezim Saudi tidak memandang entitas Yahudi sebagai musuh melainkan sebagai sekutu potensial mengungkapkan hubungan sebenarnya dari rezim boneka itu dengan entitas Yahudi, sehingga mengakhiri beberapa dekade penyesatan bahwa rezim Saudi, seperti halnya rezim-rezim yang lain, mencoba menipu umat bahwa mereka peduli terhadap tanah yang diberkati, tempat Isra’ Rasulullah SAW, dan kiblat yang pertama dari dua kiblat!
Bagaimana bisa dikatakan peduli terhadap tempat-tempat suci, lebih-lebih membebaskan Al-Aqsa dan tanah yang diberkati, sementara dia menganggap perampasnya sebagai sekutu, bukan musuh?!
Hubungan yang diungkapkan oleh Putra Salman ini membuka topeng rezim Saudi dan rezim-rezim lainnya di dunia Islam, mereka melepaskan budaya umat dan aspirasinya untuk membebaskan tanah yang diberkati dan Masjid Al-Aqsa, serta sikap biasnya terhadap musuh umat Islam dan menganggapnya sebagai sekutu di stasiun baru, di mana tanpa ada rasa malu atau keraguan, dia membuang total aspirasi dan harapan umat, bahkan dia membakar semua jembatan yang memungkinkan mereka kembali ke negara mereka, dalam menghadapi pendudukan, perampas dan para penjajah, setelah pengumuman yang jujur dan terus terang tentang hubungannya dengan entitas Yahudi, yang tidak menganggapnya sebagai musuh.
Rezim Saudi dan rezim-rezim lainnya yang merupakan agen Barat lahir dari rahim kolonialisme dimana entitas Yahudi itu juga lahir darinya. Sehingga wajar jika mereka berjalan bersama, bersekutu dan tidak menganggapnya sebagai musuh. Sebab penjajah yang membentuk entitas Yahudi adalah mereka juga yang membentuk para pengkhianat sebagai penguasa di atas puing-puing reruntuhan Khilafah Islam setelah pembagian negeri-negeri kaum Muslim, untuk melindungi kepentingan penjajah dan memperkuat entitas Yahudi sebagai basis terdepan bagi Barat di negeri-negeri kita. Sehingga tidak mengherankan jika mereka mengeluarkan pernyataan permusuhan yang terang-terangan terhadap umat Islam, dan bahkan penentangannya terhadap budaya dan akidah umat Islam!
Sudah saatnya bagi para pemilik kekuatan, para pemimpin militer, dan tentara kaum Muslim untuk segera bangkit menumbangkan para pengkhianat ini, menghapus rezim-rezim yang diciptakan oleh kaum kafir penjajah, dan mendirikan Khilafah Rasyidah ‘ala minhājin nubuwah yang akan membebaskan umat, dan melawan musuh-musuhnya, sehingga tempat-tempat suci dan Al-Aqsa yang dirampas dapat dikembalikan, juga umat akan disatukan dalam satu institusi yang akan mengembalikan kejayaannya, serta mengakhiri era gelap ini, di mana ruwaibidhah (para penguasa bodoh) berbicara dan sok-sokan mengurusi tentang masalah-masalah umat (pal-tahrir.info, 3/3/2022).