Mari Kita Memohon Pertolongan Allah SWT dengan Ikhlas kepada-Nya, Baik Secara Sembunyi-Sembunyi Maupun Terang-terangan

 Mari Kita Memohon Pertolongan Allah SWT dengan Ikhlas kepada-Nya, Baik Secara Sembunyi-Sembunyi Maupun Terang-terangan

Serial “Ramadhan Karim” Hari Keduapuluh Tiga

Mari Kita Memohon Pertolongan Allah SWT dengan Ikhlas kepada-Nya, Baik Secara Sembunyi-Sembunyi Maupun Terang-terangan

Wahai saudara-saudara seiman, marilah kita memohon pertolongan dari Allah SWT dengan ikhlas kepada-Nya, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan; marilah kita arahkan wajah dan hati kita kepada-Nya dengan berdoa dan memohon pertolongan serta kekuatan agar prajurit-Nya diperkuat dan pasukan-Nya diberi kemenangan untuk membantu kaum Muslim dalam melawan tipu daya orang-orang sesat hingga berbalik menimpa mereka sendiri, mengalahkan musuh-musuh Allah dan agama-Nya untuk meninggikan kalimat Allah; dan marilah kita berseru kepada-Nya dengan ikhlas dari lubuk hati yang paling dalam untuk diri kita sendiri serta untuk mereka yang memperjuangkan agama Tuhannya, semoga mereka menyerahkan hati mereka kepada-Nya, menunaikan kewajiban-kewajiban bulan Ramadhan mereka, mengikuti adab-adabnya dan tata caranya, serta ikhlas kepada-Nya secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, juga menjaga pikiran mereka dari penyimpangan, hati mereka dari keraguan, dan anggota tubuh mereka dari kemaksiatan!

Di hari yang penuh berkah di bulan suci Ramadhan ini, sungguh kami menyeru kepada umat kita yang mulia, yang diwakili oleh para individu, para perwira, dan para pemimpin pasukannya yang memiliki tangan-tangan suci dan berwudhu; izin telah diberikan guna berangkat membebaskan keinginannya untuk berjihad, ia pun pergi memasuki arenanya dengan tulus ikhlas dan penuh keimanan, serta menceburkan diri ke dalam pertempuran yang paling suci melawan kaum Zionis terkutuk, musuh Allah dan musuh agama-Nya! Kami menyerunya untuk membebaskan kehendaknya dari ketundukan kepada kaum kafir penjajah, lalu mendeklarasikan kesetiaan sepenuhnya kepada Allah, kemudian mengupayakan persatuan di bawah komando seorang Khalifah yang dibaiatnya untuk menerapkan hukum yang diturunkan Allah, yang akan menyusun pasukannya dalam satu barisan, bagaikan bangunan kokoh yang saling menopang, agar mencapai kebebasan kehendaknya di medan kemenangan, menyerbu ladangnya, membersihkan medannya, dan memusnahkan musuh-musuh umat manusia di semua sisinya, dengan menuduh mereka telah melanggar kesepakatan, mengingkari janji, dan mengkhianati perjanjian, sehingga dengannya kita telah menghilangkan sumber kegelisahan dan perpecahan dalam jiwa manusia dan entitas kemanusiaan.

Umat kita saat ini, ketika mereka berhak berbuka setelah puasa, menaati perintah Tuhannya, dan tunduk pada petunjuk Penciptanya, agar layak untuk menantikan perolehan kemenangan yang lebih besar, dan menantikan perolehan harta dari penaklukan yang lebih banyak, yaitu sebuah kemenangan yang akan mengembalikan tanah yang dirampas, dan penaklukan yang menjadi pintu untuk memasuki Masjid Al-Aqsa. Semua itu akan diperoleh jika mereka meneruskan puasanya dari apa yang diperbolehkan dengan berpuasa dari apa yang dilarang; jika mereka melanjutkan jihadnya melawan kaum Zionis terkutuk yang menyebarkan kerusakan di muka bumi, dengan jihadnya melawan nafsu yang selalu mendorong kepada kejahatan; dan jika mereka melanjutkan kehendaknya dengan persatuan yang mempersatukan individu dan umat dengan tauhid, di mana kita menerima dan menjalankan segala sesuatu yang diperintahkan Allah atau menjauhi segala sesuatu yang dilarang-Nya, tanpa ada keberatan sedikit pun, agar denganya kita dapat mendatangkan pertolongan Allah SWT! [] Al-Ustadz Muhammad Ahmad An-Nadi

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 2/4/2024.

 

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *