Mantan Presiden Mesir Mubarak: Jika Suriah Mengakui Israel Akan Mendapatkan Kembali Dataran Tinggi Golan

Israel ingin menormalkan hubungan diplomatik dengan Suriah dengan negara tetangganya itu untuk mengembalikan Dataran Tinggi Golan yang diduduki, kata mantan presiden Mesir Hosni Mubarak.

Dalam sebuah wawancara dengan Kairo24, pembawa acara TV Ahmed Al-Sayed mengatakan mantan presiden Mesir itu mengatakan kepadanya: “Saya telah menghubungi orang Israel untuk mencoba mendapatkan kembali  Dataran Tinggi Golan, tetapi mereka menuntut dibukanya Kedubes Israel di Damaskus dan Kedubes Suriah di Israel sebagai semacam pengakuan Suriah terhadap negara Israel.”

Mubarak, catat pewawancara mantan Presiden Mesir itu, mengungkapkan bahwa mantan Presiden Suriah Hafez Al-Assad telah menolak tawaran Israel pada saat itu. “Itulah akibatnya,” Mubarak menambahkan, pendapatnya merujuk pada keputusan AS baru-baru ini untuk mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.

Pada hari Minggu, saluran TV lokal Al-Hayat mengumumkan akan menyiarkan wawancara telepon antara Al-Sayed dan Mubarak, namun saluran TV tersebut kemudian menolak untuk merilis dialog karena “keadaan yang tidak terduga”.

Pada tanggal 25 Maret, Presiden AS Donald Trump mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan. Keputusan itu dikecam oleh para aktivis dan politisi Arab. Para pemimpin Arab mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka akan mendapatkan resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap keputusan Trump tersebut.

Dataran tinggi itu adalah bagian dari Suriah hingga Israel merebutnya dalam perang Timur Tengah tahun 1967, mencaploknya pada tahun 1981 dalam suatu tindakan yang tidak diakui secara internasional.[]

Sumber: middleeastmonitor.com

Share artikel ini: