Pada hari Kamis, 27/06/2024, situs Al Jazeera – Yordania melaporkan di Facebook pernyataan yang dibuat oleh mantan Perdana Menteri entitas Yahudi, Naftali Bennett, saat ia berbicara kepada orang-orang Yahudi yang melarikan diri dari Palestina karena perang.
Dia berkata: “Jangan tinggalkan (Israel), karena kita sedang melalui periode tersulit dalam perang, antara boikot internasional dan kerusakan pada kekuatan pencegahan, selain 120 (warga Israel) yang ditawan, ribuan keluarga yang berduka dan ditinggalkan di Galilea, serta para menteri yang hanya peduli pada diri mereka sendiri dengan hilangnya kendali atas perekonomian dan defisit, sungguh kami terjebak dalam lubang, namun hanya ada satu hal yang membuat saya begitu khawatir, yaitu (warga Israel) berencana untuk pergi.”
Pernyataan Bennett, yang mengungkapkan realitas entitas Yahudi dalam krisis, termasuk eksodus dan pelarian rakyat darinya, masalah ekonomi dan politik, serta perang saudara yang akan segera terjadi, insya Allah, juga pasukannya yang telah masuk ke dalam perang dimana mereka hanya bisa keluar darinya dalam keadaan terhina dan terusir, dengan izin Allah. Sungguh semua ini merupakan kabar baik bagi kaum Muslim.
Seharusnya kekuatan kaum Muslim yang dinamis memahami pernyataan-pernyataan tersebut yang semuanya menunjukkan bahwa entitas boneka ini tengah berada di ambang kehancuran, dan peluang untuk menyerangnya dengan pukulan mematikan yang akan menghancurkannya secara permanen dan hancur lebur tidak tersisa lagi. Sejak pendudukan Palestina pada tahun 1948, tanah yang diberkahi belum pernah melihat saatnya pembebasan yang lebih dekat seperti keadaan saat ini (alraiah.net, 3/7/2024).
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat