Mantan Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto diundang sebagai tamu pada Ijtimak Ulama IV di Hotel Lorin, Bogor, Senin (5/8).

Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif mengatakan Ismail sengaja diundang karena pertimbangan rekam jejak pemikirannya.

“Pak Ismail Yusanto itu kan salah satu tokoh di negara kita, salah satu aset bangsa, salah satu intelektual di negara kita. Maka kita mengundang beliau karena bagian dari tokoh, anak bangsa yang memang ada di negara yang kita cintai ini,” kata Slamet dalam jumpa pers di sela-sela Ijtimak Ulama IV di Hotel Lorin, Bogor, Senin (5/8).

Lebih lanjut, Slamet menyebut Ismail belum menyampaikan pendapat dalam forum ini. Namun Ismail akan diberi kesempatan khusus untuk berbicara.

“Kalau memang ada waktu, beliau mau berikan masukan, ya pasti kita persilakan agar semua peserta juga bisa mendengar dari beliau,” ujarnya.

Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa sekaligus penanggung jawab Ijtimak Ulama IV, Yusuf Muhammad Martak membantah telah mengundang Ismail sebagai bagian dari HTI.

Martak mengatakan pihaknya mengundang Ismail sebagai pribadi. Ia juga diundang sebagai ulama pengasuh salah satu pondok pesantren.

Selain Ismail, sejumlah tokoh ormas Islam dipastikan hadir dalam Ijtimak Ulama IV. Mereka adalah Ketua Umum FPI Sobri Lubis, Ketua Umum GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak, Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif, Bernard Abdul Jabbar, Haikal Hasan, dan Abdullah Hehamahua.

Sebelumnya, Martak menyebut Ijtimak Ulama IV akan membahas situasi dan kondisi politik usai Pemilu 2019. Dia juga menyebut Ijtimak itu bakal membahas pengkhianatan pemilu yang tidak disukai umat Islam.

“Terutama pada hal-hal yang sifatnya tidak disukai atau pelanggaran-pelanggaran, kecurangan-kecurangan, atau pengkhianatan-pengkhianatan dalam pemilu yang telah berlalu, kita kembalikan kepada musyawarah yang akan kita laksanakan pada Ijtimak IV,” ujar Martak dalam jumpa pers sebelum Ijtimak Ulama IV di Hotel Lorin Sentul, Bogor, Senin (5/8).[]

Sumber: cnnindonesia.com