Maling Ayam Tewas Dihakimi Warga, Semua Korban Sistem

 Maling Ayam Tewas Dihakimi Warga, Semua Korban Sistem

Mediaumat.info – Terkait kasus T (37 tahun), pencuri ayam yang disiksa warga Desa Rancamangun, Kecamatan Tanjung Siang, Subang, Jawa Barat hingga tewas, Pengamat Sosial Masyarakat Rizqi Awal mengatakan T dan juga para pengeroyok adalah korban sistem.

“Menurut saya, korban sekaligus pelaku, kemudian para pengeroyok itu adalah sama-sama korban dari sistem yang ada yang hari ini,” ujarnya dalam Kabar Petang: Maling Ayam Diamuk Massa, Disiksa Hingga Meninggal, Adilkah? di kanal YouTube Khilafah News, Rabu (9/4/2025).

Karena, menurutnya, sistem sekarang ini membiarkan masyarakat saling menjadi jahat antara satu sama lainnya.

“Harus kita perhatikan bahwasanya kondisi sosiologi dan kondisi psikologis masyarakat kekinian itu serba mengkhawatirkan,” ujarnya.

Kalau dilihat di satu sisi, lanjutnya, tersangka sekaligus korban, melakukan pencurian itu atas desakan utang yang melilit keluarganya sebesar Rp30 juta kepada sejumlah rentenir (bank keliling/bank mok).

Mengutip dari konfirmasi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke rumahnya, sebenarnya yang bersangkutan masih punya uang Rp300.000. Tapi karena desakan pembayaran utang dan terlilit itu, akhirnya dia harus melakukan tindakan yang tidak terpuji yang berakibat hilangnya nyawa yang bersangkutan sendiri. “Satu sisi itu,” jelasnya.

Sisi lain, jelasnya, yang dilakukan T memang sesuatu yang tidak layak untuk ditiru, tapi juga ketika masyarakat melakukan penghakiman secara massa, menunjukkan adanya kecemburuan sosial atas ketidakpercayaan dan ketidakadilan.

“Ketidakpercayaan sosial di tengah-tengah masyarakat kita, tentang rasa keadilan itu sendiri, karena mau enggak mau, masyarakat dalam kondisi yang sangat kritis, sangat ironis ini mau enggak mau harus melindungi harta benda mereka, jangan sampai kehilangan,” jelasnya.

Berbeda dengan koruptor, sebutnya, koruptor tidak berhadapan dengan nyawa mereka, tapi mereka hanya berhadapan dengan rasa malu saja. “Ironisnya, keadilan bagi koruptor itu tidak seadil bagi rakyat kecil,” jelasnya.

Melindungi

Menurut Rizqi, pemerintah harusnya mengayomi, mengontrol, dan melindungi segenap masyarakat agar tidak lagi menjadi korban beban dari keganasan sistem kapitalisme hari ini.

“Ketika ada permasalahan ini, harusnya gini, kenapa orang itu berutang 30 juta? Itu karena untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari yang tidak terpenuhi, karena kondisi krisis hari ini, kita bisa jadi kekurangan kebutuhan hidup dengan upah yang tidak mencukupi, mau enggak mau kan begitu, mereka harus melakukan perbuatan yang di luar batas mereka, sehingga mereka melakukan tindakan kejahatan ini,” bebernya.

Jadi, lanjutnya, harusnya negara berpikir kenapa banyak orang yang pencuri, atau main judi online? Itu karena bisa jadi kehidupan mereka itu terdesak dengan gaya hidup mereka, atau dengan kebutuhan hidup mereka.

“Sehingga, mereka mau enggak mau harus melakukan aktivitas judi online itu, dan berujung ketika uangnya ternyata tidak didapat yang justru adalah pembengkakan dalam perkara utang larinya pada bunuh diri. Dan negara di sini bertanggung jawab dan harus hadir sebenarnya, dalam melindungi segenap masyarakat. Tidak sekadar memberikan anak-anak sekolah makan gratis saja,” pungkasnya.[] Setiyawan Dwi

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *