Alhamdulillah acara Maulid Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wasallam yang diselenggarakan oleh Majelis Ratibbul Haddad pada hari Kamis 07 Nov 2019 bertempat di kediaman Habib Kholilullah Bin Abu Bakar Al Habsyi berjalan dengan lancar.
Dalam acara Maulid tersebut turut mengundang penceramah yaitu Kh. Ahmad Salim Basalamah dan Kh. Saefudin Zuhri. Serta para Ulama, Umara, dan para Asatidz sekaligus para jamaah yang turut hadir dalam acara Maulid tersebut. Mereka semua bahagia karena bisa menyambut bulan kelahiran Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wasallam.
Dalam Pembukaan acara, Habib Kholilullah bin Abu Bakar al Habsyi menyampaikan, “Bahwa cinta kepada Allah akan ditolak, jika kita tidak cinta kepada Rasulullah Sholallahu Alaihi wasallam. Salah satunya adalah dengan mengikuti Rasulullah dalam hal apapun termasuk dalam ekonomi, sosial, dan lain-lain, karena jangan sampai kita mengikuti Rasulullah namun kita masih menjalankan ribawi, maka inilah dikatakan sebagai cinta yang palsu “, begitulah nasihat yang beliau sampaikan kepada jamaah.
Selanjutnya, KH. Saefuddin Zuhri selaku penceramah mengatakan ” Cinta tidak bisa dibuktikan dengan lisan saja, namun cinta juga harus dibuktikan dengan perbuatan, ketika Islam mengajarkan untuk potong tangan para pencuri lelaki dan perempuan maka sudah seharusnya kita mengikutinya.
Namun realitanya kita menjalankan Islam belum menyeluruh, maka belum bisa kita dikatakan mencintai Rasulullah”, begitulah nasihat yang beliau sampaikan.
Sedangkan KH. Ahmad Salim Basalamah pun tidak ketinggalan dalam memberikan nasihatnya, beliau mengatakan “kita selalu mengatakan bahwa kita cinta kepada Rasulullah namun apakah kita sholat berjamaah? Untuk sholat berjamaah saja kita berat banget, bahkan sholat shubuh berjamaah saja belum bisa, bagaimana kita bisa berkata bahwa kita cinta kepada Nabi namun kita tidak sholat berjamaah? Maka benahi sholat kita In Sya Allah kita akan mendapatkan syafaatnya Rasulullah”.
Maka apa kesimpulan yang bisa kita petik dalam acara Maulid tersebut? *bahwa Cinta Nabi jangan hanya di lisan saja, namun dalam semua aspek kehidupan, baik dalam hal ekonomi, sosial, politik, hukum, lendidikan, mengatur negara dan lain-lain harus meniru Nabi Sholallahu Alaihi Wasallam*, maka inilah yang dinamakan cinta Nabi cinta Syariah,Terakhir acara ditutup dengan doa dan setelah itu acara makan bersama .[]
Sumber: shautululama.co