Ma’al Hadīts al-Syarif: Permusuhan Antara Penguasa dan Rakyat

Dalam Fath al-Bāri Syarh Sahīh al-Bukhāri, karya Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, pada bab “Qaulillāhi Ta’ala wa Huwa Aladdul Khishām, Fiman Allah shubhanahu wa ta’ala, Padahal Dia Orang Yang Permusuhannya Paling Keras”, disebutkan:

Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Ashim, dari Ibnu Juraij, dari Ibnu Abi Mulaikah, dari ‘Aisyah radliallahu ‘anha, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ أَبْغَضَ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الْأَلَدُّ الْخَصِمُ

Sesungguhnya orang yang paling dimurkai Allah adalah orang yang paling keras permusuhannya” (HR. Bukhari).

Wahai saudara tercinta:

Umat (manusia) ini dilahirkan untuk hidup dan menjalani kehidupan duniawinya untuk bekal kehidupan akhirat, bukan untuk tenggelam dalam rawa kezaliman, ketidakadilan, kejahatan dan keburukan yang menghancurkan rasa belas kasihan dan kasih sayang, sehingga membuatnya hidup dalam kondisi perselisihan, pertengkaran dan permusuhan. Dan jika kita berbicara tentang permusuhan dan perselisihan, maka tidak ada permusuhan atau pertengkaran yang lebih keras dan lebih besar daripada pertengkaran para penguasa dan permusuhan mereka. Bagaimana tidak, mereka menimpakan permusuhan kepada bangsa dan rakyatnya; rakyat mereka dibunuh, dipenjara, dizalimi dan ditindas …

Wahai kaum Muslim:

Kami kaum Muslim tidak menerima apa pun kecuali apa yang diterima oleh Allah shubhānahu wa ta’āla dan Rasul-Nya shallallāhu ‘alaihi wa sallama. Rasul kami yang mulia shallallāhu ‘alaihi wa sallama, melarang seorang Muslim menghinakan dirinya sendiri. Seorang Muslim tidak menerima adanya kezaliman dan penghinaan, serta tidak menerima sikap diam dan tunduk, tidak ada ketaatan kepada penguasa mana pun yang zalim, yang memerintah dengan selain hukum yang diturunkan Allah, dan tidak ada ketaatan pada penguasa mana pun saat ini, di zaman pemerintahan diktator, di mana budak-budak Barat memimpin umat Islam, dan di zaman ruwaibidah (orang-orang bodoh memimpin rakyat), mereka berlaku sombong dan angkuh di muka bumi, serta membunuh rakyat dengan kejam dan sadis … mereka adalah manusia yang paling dibenci oleh Allah shubhānahu wa ta’āla. Kami akan memusuhi mereka sebagaimana mereka memusuhi kami, kami akan mengalahkan mereka di dalam istananya, dan kami akan memusnahkan apa saja yang bisa kami musnahkan. Tidak lama lagi, in syā Allah, suara kebenaran akan menggema, dan negara Islam akan tegak. Ketika itulah perhitungan kepada mereka akan dilakukan. Allah shubhānahu wa ta’āla berfirman:

﴿وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَيَّ مُنقَلَبٍ يَنقَلِبُونَ﴾

Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.” (TQS. Asy-Syu’ara [26] : 227).

Ya Allah, segerakan tegaknya Khilafah yang akan menyatukan kaum Muslim, serta yang akan mengakhiri bencana dan mala petaka yang sejauh ini menyelimuti mereka. Ya Allah, terangi bumi dengan nur (cahaya)-Mu yang mulia. Allahumma āmīn! []

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 18/12/2020.

Share artikel ini: