Lima Keutamaan dan Kemuliaan Masjidil Aqsha

Mediaumat.id – Magister Kajian Timur Tengah dan Islam Iranti Mantasari B.A., IR, M.Si. mengulas lima keutamaan dan kemuliaan Masjidil Aqsha. “Ada banyak sekali sebenarnya kemuliaan dan keutamaan dari Masjidil Aqsa di dalam khazanah Islam dan kaum Muslim,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Selasa (14/2/2023).

Pertama, dan utama adalah jauh sebelum Ka’bah menjadi kiblat dari kaum Muslim yang ada di Makkah, kaum Muslim sudah berkiblat, sudah diperintahkan oleh Allah untuk shalat menghadap ke Masjidil Aqsha. “Jadi, Masjidil Aqsha ini adalah kiblat yang pertama dari kaum Muslim sebelum Ka’bah,” ujarnya.

Kedua, ada peristiwa Isra Mi’raj terjadi ketika Rasulullah diangkat ke Sidratul Muntaha bertemu langsung oleh Allah diberikan secara langsung perintah untuk shalat yang notabene perintah-perintah atau peribadahan-peribadahan yang lain itu tidak disampaikan secara langsung oleh Allah kepada Rasulullah.

“Semuanya pasti via Malaikat Jibril tapi ini Allah memerintahkan shalat langsung pada Rasulullah. Dan Rasulullah itu diberangkatkan menuju singgasana-Nya Allah melalui Masjidil Aqsa,” terangnya.

Ketiga, di Masjidil Aqsa pulalah Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW) menjadi imam shalat dari para nabi dan rasul yang sebenarnya ini juga menjadi pertanda kepemimpinan beliau atas para nabi dan rasul yang ada sebelum dia.

“Jadi, kepemimpinan beliau ini bukan hanya atas manusia, atas kaum Muslim, tetapi juga atas para nabi dan rasul. Ini menunjukkan keagungan dan betapa tingginya kepemimpinan dipegang dan dimiliki oleh Rasulullah,” jelasnya.

Keempat, di Masjidil Aqsha atau sekitar kawasan Masjidil Aqsha itu juga ada banyak sekali makam-makam para nabi dan para sahabat, juga kaum Muslim yang gugur berjuang untuk membela tanah kaum Muslim di Palestina. “Di sana ada banyak sekali makam-makam itu,” ungkapnya.

Kelima, Masjidil Aqsha adalah salah satu dari tiga masjid yang disucikan di dalam Islam, selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang keduanya berada di Arab Saudi. “Masjidil Aqsha ini berada di Palestina, berarti tanah Palestina ini adalah tanah yang suci, karena di atasnya berdiri masjid yang memang suci bagi kaum Muslim,” tuturnya.

Sikap Penguasa Muslim

Iranti melihat bahwasanya para penguasa negeri kaum Muslim hari ini terkadang memuliakan tapi lebih seringnya tidak memuliakan Masjidil Aqsha.

“Memuliakannya itu dalam kondisi ketika misalkan mereka melakukan kunjungan ke sana, ke masjid. Jadi bentuk kemuliaannya terhadap tempat ibadahnya kaum Muslim saja. Tetapi setelah pergi atau kembali ke negara masing-masing, sudah tidak ada lagi kemuliaan, sudah tidak ada lagi pengutamaan itu,” ujarnya.

Terlebih lagi, lanjutnya, dengan adanya pembiaran penjajahan oleh Israel terhadap Palestina secara umum dan termasuk di dalamnya ada Masjidil Aqsha. “Ketika para penguasa negeri kaum Muslim ini tidak melakukan pembelaan yang serius, pembelaan yang sebenar-benarnya dibutuhkan oleh kaum Muslim yang ada di Palestina, termasuk untuk mengutamakan dan memuliakan Masjidil Aqsa yang notabene adalah salah satu dari masjid yang suci  bagi kaum Muslim, tidak ada pembelaan itu,” sesalnya.

Ia melihat ketika kaum Yahudi atau Zionis atau siapa pun itu orang kafir menginjakkan kaki di Masjidil Aqsha itu sudah tidak ada lagi penolakan, dan tidak ada lagi yang melarangnya apalagi membela dan yang terjadi malah ada pembiaran itu sendiri. “Dari sini sudah sangat terlihat bahwasanya para penguasa negeri kaum Muslim hari ini lebih sering yaitu tidak memuliakan dan juga mengutamakan Masjidil Aqsha,” ujarnya.

Menurutnya, Masjidil Aqsha itu akan benar-benar dimuliakan dan diutamakan adalah ketika Zionis yang merampas tanah kaum Muslim, yang menjajah tanah kaum Muslim termasuk di dalamnya adalah kawasan Masjidil Aqsa itu di bumihanguskan, dikalahkan, diserang, kemudian dihinakan oleh kekuatan dari kaum Muslim itu sendiri.

“Ketika kita menghilangkan sumber penista, penghina, penindas dari Masjidil Aqsha yakni adalah Zionis Yahudi Israel, di situlah kita sedang membela, kita sudah memuliakan dan mengutamakan Masjidil Aqsa secara hakiki, yang sesungguh-sungguhnya,” katanya.

Sayangnya, lanjut Iranti, selama belum ada arah ke sana. Penguasa negeri kaum Muslim masih saja sibuk melakukan kecaman-kecaman saja apabila dari pihak Israel melakukan agresi kepada kaum Muslim yang sedang beribadah di Masjidil Aqsha tapi tidak melakukan apa pun secara real. Katakanlah, mengirim pasukan untuk melawan Zionis di sana. “Berarti masih tidak sampai taraf memuliakan itu sendiri,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini: