Liberalisme Adalah Pintu Pemurtadan Bagi Umat Islam

 Liberalisme Adalah Pintu Pemurtadan Bagi Umat Islam

Mediaumat.id – Pengamat Liberalisme Agama Ustaz Muhammad Fahim menyatakan bahwa liberalisme adalah pintu pemurtadan secara masal bagi umat Islam

“Liberalisme adalah pintu besar untuk memurtadkan secara masal umat Islam anak cucu kita, dan ini yang harus menjadi perhatian,” ujarnya dalam acara Live Diskusi Media Umat: Yang Tersembunyi Dibalik Moderasi, Ahad (7/11/2021) di kanal YouTube Media Umat.

Menurut Fahim, liberasi atau moderasi di dalam agama ini adalah hal yang lumrah. Sehingga umat Islam harus memperkuat akidahnya.

Fahim melihat, praktek pendangkalan akidah itu sudah ada sejak lama. Ia mencontohkan dalam kisah Nabi Musa, Al-Qur’an menceritakan, bahwa kaum-kaum kufar bani Israel ini menghabisi kepercayaan ketuhanan pada Allah SWT dengan cara yang sangat halus. Salah satunya yaitu cara menyembah Allah dengan perantara menyembah patung, sebagaimana kisah Samiri.

Dan kata Fahim, hal itu juga terjadi di zaman baginda Nabi SAW. Bahwa liberasi atau moderasi dalam beragama pada saat itu juga dilakukan oleh orang-orang kafir quraisy. Orang-orang kafir quraisy mengatakan pada Rasulullah SAW akan mengikuti Islam, tapi sekali-sekali Rasulullah SAW juga diminta untuk mengikuti agama mereka. Sehingga Allah menurunkan surat Al-Kafirun sebagai jawabannya.

Saat ini Fahim menilai, pendangkalan akidah jauh lebih berbahaya. Kalau dulu yang mengusung konsep moderat atau liberal itu bukan dari kalangan Islam, tapi dari kelompok kafir yang jelas-jelas memusuhi Islam sehingga mudah terdeteksi.

Tapi kata Fahim, sekarang ini yang mengusung moderasi, liberalisai beragama adalah dari kalangan umat Islam sendiri, bahkan ada yang dari keluarga ulama. Sehingga banyak umat tertipu dan akidahnya menjadi korban.

Fahim mengingatkan, sampai detik ini ancaman terbesar bagi akidah umat Islam adalah dari orang Islam sendiri yang digunakan atau dimanfaatkan oleh orang-orang kafir.

“Terakhir untuk solusinya kita kuatkan bagaimana anak-anak kita, kita ajak, kita bimbing, kita tunjukkan kepada mereka itulah guru-guru kita yang hanif, itulah pesantren-pesantren kita yang hanif,” pungkas Fahim. []Agung Sumartono

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *