Lembaga Pendidikan Islam Makin Diminati!

 Konsep Pendidikan Islam Jauh Lebih Unggul Dibanding Konsep Sekuler – Demokrasi…

Oleh: Hadi Sasongko (Direktur POROS)

Hari ini sekolah – sekolah Islami semakin diminati. Di antara pilihan para orang tua menyekolahkan putra – putrinya ke lembaga pendidikan Islam agar putra – putrinya kelak menjadi insan berakhlakul karimah. Mengingat hari ini kasus – kasus kenakalan remaja dengan berbagai bentuk tak henti-hentinya menjadi trending topik, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

Kondisi ini merupakan buah yang harus dipetik dari penerapan sistem pendidikan di negeri ini. Sistem pendidikan sekular kapitalis telah mengabaikan aspek pembentukan kepribadian dan karakter siswa. Sekolah sebagai institusi pendidikan alih-alih mencetak remaja yang berkualitas yang memiliki kepribadian yang kuat, namun justru menghasilkan remaja yang menciptakan banyak masalah.

Lihatlah, masih banyak gedung-gedung sekolah yang sudah tidak layak dipergunakan sebagai tempat belajar karena tinggal menunggu roboh. Tentu selain tidak nyaman untuk belajar, juga dikhawatirkan bakal roboh. Padahal untuk menciptakan generasi yang cerdas dan berkepribadian Islam, selain kurikulum yang diajarkan juga fasilitas sekolah yang harus cukup baik.

Sebenarnya potret pendidikan remaja Indonesia tidaklah semuanya hitam, tidak sedikit prestasi yang dipersembahkan oleh generasi muda tersebut. Mereka sukses di berbagai perlombaan internasional. Potensi itu akan semakin berkembang jika perhatian Pemerintah terhadap dunia pendidikan itu lebih baik lagi, sementara sistem pendidikan yang ada sejatinya tidak lagi dilandasi prinsip kapitalisme sekular, tetapi didasarkan pada sistem pendidikan Islam.

Pendidikan Islam adalah solusi hakiki untuk memajukan peradaban. Berbeda 180 derajat dari kurikulum model demokeadi, kurikulum pendidikan khilafah adalah kurikulum yang dibangun di atas aqidah Islam. Yang bertujuan mewujudkan peserta didik berkepribadaian Islam, berpola fakir dan berpola sikap sesuai syariat Islam. Materi dan metode pendidikan didesain sedemikian rupa sehingga peserta didik memahami dan meyakini bahwa eksistensi Allah swt dengan segala sifat-sifat uluhiyahnya adalah realitas, kesadaran ini dimanivestasikan dengan memandang keridoan Allah swt sebagai kebahagiaan tertinggi, dan keterikatan kepada syariat Allah swt adalah hal yang mutlak. Disamping itu peserta didik memandang Islam sebagai sistem kehidupan satu-satunya yang layak bagi manusia. Di atas prinsip-prinsip ini nilai-nilai, akhlak mulia benar-benar menghiasi segenap aktivitas pelajar.

Hanya saja adalah sangkaan yang keliru dan tak berdasar bila dikatakan kurikulum pendidikan Khilafah yang demikian hanya akan melahirkan orang yang mengerti persoalan akhirat. Tidak, tidak demikian, baik secara konsep maupun berdasarkan realitas penerapan kurikulum pendidikan khilafah selama berabad-abad. Model kurikulum pendidikan Khilafah satu aspek mampu melahirkan peserta didik berpribadian mulia, dan pada aspek lain di saat yang bersamaan mempersiapkan potensi intelektual dan kejiwaan peserta didik menjadi para pakar di berbagai bidang keilmuan dan keahlian.

Pada tataran inilah dipandang, satu-satunya kurikulum yang mampu mengatasi kemerosostan moral bangsa saat ini dan sekaligus melahirkan para pakar di berbagai bidang keilmuan yang dibutuhkan ummat hanyalah kurikulum pendidikan Khilafah. Dimana khalifah akan menggartiskan pendidikan model terbaik ini bagi setiap individu masyarakat, siapapun dia.

Rasulullah saw bersabda, yang artinya, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat sutau kaum (menuju kemuliaan) dengan Al Quran ini dan dengannya pula akan menjatuhkan kaum yang lain (menuju kehinaan)” (HR Muslim)[]

Share artikel ini: