Lemahkah Umat Muslim di Hadapan Israel?

 Lemahkah Umat Muslim di Hadapan Israel?

Oleh: Iwan Januar | Siyasah Institute & Media Politik Umat

Berapa sih kekuatan militer dunia Islam? Benarkah tak berdaya di depan militer Israel, sehingga berkali-kali darah muslim Palestina ditumpahkan, lalu al-Aqsha dinistakan sama sekali tak ada pembelaan? Apakah itu karena faktor kekuatan militer yang tak berimbang?

Agar fair dan jelas, berikut saya cuplikkan sekelumit kekuatan militer 3 negara muslim saja:

ARAB SAUDI

Personil militer aktif : 500 ribu lebih
Armada Udara : 889 unit, termasuk 34 helikopter tempur
Armada Darat : 1062 tank, dan 12.500 kendaraan lapis baja

Kekuatan militer Kerajaan Saudi Arabia (KSA) berada di peringkat ke-17 dari 140 negara dengan militer terkuat dunia versi globalfirepower.com. KSA baru membeli jet tempur F-15 EX dari AS yang merupakan jet tempur canggih keluaran Boeing. Unit militer udara ini dilengkapi dengan komputer tercanggih, kontrol fly by wire, dan teknologi radar tercanggih. Jet ini juga mampu membawa berbagai senjata rudal berbagai keperluan seperti serangan udara ke udara, udara ke darat, dan udara ke laut. “Jet tempur ini mampu melawan berbagai target pada saat bersamaan,” begitu dilansir situs defence-blog.com

Saudi Arabia juga memiliki rudal anti-tank Javelin, rudal yang bisa dibawa di pundak ini merupakan senjata canggih anti-tank buatan manufaktur senjata Raytheon dan Lockheed Martin. Peluncur rudal ini bisa dipasang di kendaraan beroda ataupun kendaraan amfibi. Rudal ini bisa mengenai target secara presisi. Peluncur bisa dioperasikan dalam waktu singkat yaitu hanya 30 detik saja. Dan pengisian ulang bisa dilakukan dalam 20 detik. Rudal ini juga bisa disetting agar menyasar bunker, gedung, dan helikopter.

Terakhir, Saudi Arabia memborong sejumlah rudal Paveway IV Presisi, yang merupakan rudal pintar karena memiliki sejumlah sensor canggih untuk mengejar dan menghancurkan sasarannya dari udara ke darat.

Rudal ini memiliki sistem GPS untuk pemandu, yang bisa beroperasi dalam semua cuaca atau all weather capability. Sistem GPS ini juga disebut anti-jam atau tidak bisa disabotase dengan sinyal.

TURKI

Tentara Aktif : 895 ribu personil
Armada Udara : 1056 unit, termasuk 104 helikopter tempur
Armada Darat : 3045 tank baja, dan 11.630 kendaraan lapis baja

Turki berada di peringkat ke-11 dari 140 negara dengan kekuatan militer berpengaruh di dunia versi globalfirepower.com. Militer Turki memiliki sejumlah persenjataan canggih, khususnya dalam perang udara. Di pangkalan militernya, ada 250 unit jet tempur F16 multirole fighter dengan rudal udara ke udara AIM – 120, yang merupakan varian terbaru. Jika dipasangkan dengan rudal AIM-120, maka jet tempur ini menjadi sangat berbahaya seperti yang dialami jet tempur Rusia, Su-24, yang ditembak jatuh pada 24 Nopember 2018. Rudal ini bisa mengenai sasaran hingga 50 kilometer jauhnya.

Turki juga memiliki KORAL Ground-Based Jammer yang merupakan sistem pengacau sinyal sebagai persenjatan baru Turki untuk electronic warfare dan efektif untuk jarak 150 kilometer. Koral mampu mengacau sinyal radar dan alat komunikasi musuh baik di darat, laut dan udara serta memetakan lokasi multi-target dalam skala frequency yang luas dan dilengkapi fitur digital radio frequency memory.

Untuk urusan perang di air, militer Turki punya kapal selam kelas Gur. Ini merupakan kapal selam listrik diesel dan disebut sebagai salah satu yang terbaik. Desainnya menggunakan rancangan kapal selam Jerman, kapal ini memiliki rudal Harpoon anti-kapal, Tigerfish dari Inggris dan torpedo berat DM2A4 dari Jerman. Kapal selam ini dilengkapi dengan sistem sensor kelas supercanggih untuk mendeteksi dan mengunci target tembakan. Selain itu Turki juga memiliki kapal perang siluman kelas Ada yang didesain sedemikian rupa sehingga sulit terdeteksi radar musuh. Kapal ini mampu menyerang kapal suplai logistik dan kapal perang musuh secara diam-diam. Kapal perang ini dilengkapi dengan rudal 8 Harpoon Block II, OtoMelara Super Rapid canon tiga inchi serta berbagai senjata lainnya.

Militer Turki juga memiliki unit special task force, yakni Komando Pasukan Elite Turki atau Ozel Kuvvetler Komutanligi. Mottonya cukup membuat bulu kuduk merinding. “Kami datang bersama kematian!” Pasukan yang juga sering dijuluki Pasukan Baret Merah Marun atau Bordo Bereliler seperti warna baret kebanggaan mereka.

Bukan cuma satu, tapi ada juga Komando Angkatan Laut SAT, yang merupakan pasukan khusus paling spesial dari Turki, yang disebut-sebut bisa menginfiltrasi musuh dari udara, darat dan air. Pasukan ini terlatih untuk menyelinap dari garis belakang musuh, menyerang target penting, membuat berbagai pengalih perhatian serta mensabotase kapal serta pelabuhan musuh.

MESIR

Tentara Aktif : 450 ribu personil aktif
Armada Udara : 1053 unit, termasuk 91 helikopter tempur
Armada Darat : 3753 tank baja, dan 11 ribu kendaraan lapis baja

Militer negeri Nabi Musa as. berada di peringkat ke-13 negara militer berpengaruh di dunia. Mesir punya dua jenis helikopter terkuat di dunia yaitu sejumlah besar helikopter Rusia Ka-52 Crocodile dan helikopter Apache Amerika. Dua helikopter terkenal garang bertempur di udara maupun dengan serangan dari udara ke darat.

Kedua jenis heli tempur ini juga dilengkapi radar canggih. Helikopter Ka-52 dicirikan dengan radar depan yang memiliki jangkauan maksimum 32 kilometer dengan fitur pemetaan darat dan mampu melacak 20 target darat. Sementara untuk udara, helikopter ini dapat memonitor pesawat tempur dari jarak 15 kilometer dan mampu melacak 20 target udara, sementara Apache memiliki radar atas 12 kilometer.

Saya belum memasukkan negara-negara lain seperti Iran yang berada di peringkat ke-11 atau Indonesia misalnya. Tapi hanya dengan melihat tiga negara di Timur Tengah itu sebenarnya sudah terlihat betapa kuatnya kekuatan militer umat Islam.

Israel sendiri hanya kekuatan ‘kecil’ dibandingkan tiga negara kuat itu. Berada di peringkat ke-20, Israel hanya punya 170 ribu personil militer aktif, 595 armada tempur udara, dan 1650 tank baja.
Andaikan kaum muslimin mengerahkan separuh kekuatan militernya, Israel ambyar sudah.

Namun, perang bukan hanya head to head kekuatan militer, tapi mental petarung. Sejatinya militer Israel adalah lemah, buktinya mereka hanya berani menyerang warga sipil di Jerusalem, Masjid al-Aqsha, dsb.

Persoalan utamanya justru terletak pada merosotnya ketakwaan kaum muslimin, khususnya para pemimpin mereka. Tak ada perasaan takut pada Allah dan mengharap jannah, untuk menggerakkan hati dan lisan mereka untuk mengirimkan pasukan membela al-Aqsha dan kaum muslimin Palestina. Bertahun-tahun para pemimpin dunia Islam hanya jago retorika dan macan podium, tapi tak pernah berani mengusik eksistensi negara Yahudi tersebut, kecuali lewat kata-kata bukan dengan senjata.

Apakah para pemimpin dunia Islam, para perwira dan prajurit muslim lupa dengan firman Allah SWT.:

فَمَنِ اعْتَدَىٰ عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَىٰ عَلَيْكُمْ

“Oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu.” (TQS. al-Baqarah: 194)

Juga firmanNya:

يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنٰفِقِيْنَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ ۗوَمَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ

”Wahai Nabi! Berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik, dan bersikap keraslah terhadap mereka.” (TQS. at-Taubah: 73)

Juga sabda Nabi SAW:

إِنَّ أَبْوَابَ الْجَنَّةِ تَحْتَ ظِلَالِ السُّيُوفِ

“Sesungguhnya gerbang-gerbang surga di bawah kilatan pedang.”(HR. Muslim)

Bukanlah Israel yang menguat secara militer, tapi para pemimpin dunia Islam yang melembek pada Barat dan Israel. Sebut saja Mesir yang menandatangani Perjanjian Camp David dengan Amerika Serikat yang mengokohkan eksistensi Zionis Yahudi di Palestina. Kini, satu persatu para pemimpin dunia Islam berdamai dengan Israel; Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, Yordania dan Maroko. Bahkan Pangeran Mohammad bin Salman dari Saudi sudah melakukan kontak politik dengan PM Israel Benjamin Netanyahu bersama Direktur Mossad, dinas intelijen Israel, di bulan November 2020 di Kerajaan Saudi.

Herannya, ada saja sebagian muslim yang mengaku cinta Palestina dan al-Aqsha malah membenarkan tindakan para pengkhianat itu. Mereka seperti juru tafsir kebijakan para pemimpin Arab, misalnya beralasan bahwa urusan Palestina itu rumit, membutuhkan persetujuan PBB, dsb. Atau mengatakan bahwa para pemimpin dunia Arab sudah cukup membantu dengan logistik obat-obatan dan makanan. Mereka juga terus berharap dan memuji-muji para pemimpin dunia Islam yang terus menerus membiarkan darah muslim Palestina tumpah di tanah al-Quds.

Rumitkah membela Palestina, sehingga butuh persetujuan PBB? Apakah saat AS menginvasi Irak dan Afganistan sambil membunuhi jutaan warga muslim mereka butuh persetujuan PBB dan rumit? Tidak! Apakah AS butuh mandat dunia internasional untuk mengokupasi Nikaragua?

Apakah rumit membela nyawa sesama muslim untuk menegakkan hukum Allah, dan mengusir Israel? Apakah al-Qur’an mensyaratkan para pemimpin dunia Islam butuh mandat PBB atau AS? Apakah Nabi pernah minta izin para tokoh Quraisy saat akan melakukan Fath al-Makkah?

Bila Saudi bisa menyerang negeri muslim Yaman dengan kekuatan militer, bila Turki bisa menyerang Siprus tanpa perlu izin PBB, mengapa untuk urusan Israel itu tak bisa dilakukan?

Cukuplah firman Allah ini menjadi peringatan:

إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (Ali Imrân :175)[]

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *