Mediaumat.news – Ahli Biologi Molekuler Ahmad Rusdan Utomo, Ph.D. menyampaikan bahwa kunci menekan angka Covid-19 adalah dengan penerapan 3 T secara ketat oleh pemerintah dan masyarakat yang patuh.
“Ini rumit, karena kalau bicara kebijakan negara, kita bicara kepentingan politik. Kalau melihat negara yang relatif berhasil, memang belum ada yang sembuh total, tapi masih bisa mengendalikan angka penyebarannya. Yang mereka lakukan ada dua hal, pemerintah yang sangat ketat akan 3 T dan masyarakat yang patuh” ujarnya dalam acara Kabar Malam, Rabu (11/11/2020) di akun Youtube Khilafah Channel.
Ahmad juga menuturkan, sebenarnya pemerintah dan masyarakat sudah tahu banyak tentang Covid-19, hanya saja enggan untuk menerapkannya. Akibatnya, terjadi efek bola salju.
“Akhirnya ini menjadi bola salju. Kalau dilihat sebenarnya penyakit ini kan predictable ya, sama seperti rokok. Kalau kita serempak menghentikan konsumsi rokok, maka kanker paru jelas akan terjadi penurunan, jelas sekali. Kita sebetulnya tahu penularan Covid-19 ini terjadi akibat kontak erat, ketika orang berkerumun, berinteraksi, itu kan jadi hal yang jelas. Tapi ironisnya, tidak dilakukan,” ungkapnya.
Selain itu, menurutnya Indonesia masih memiliki kemampuan kontak telusur yang lemah. Karena, yang ditelusuri sebatas pada orang yang bergejala.
“Kelemahan kita sebenarnya ada di-tracing ya, kemampuan kontak telusur. Karena kalau berhenti hanya pada orang yang bergejala saja, maka kita banyak miss. Karena penyakit ini penularannya harus dihentikan dengan cara orang yang punya virus ini diisolasi secara terpusat. Jangan biarkan kembali ke masyarakat selama masih ada virus,” bebernya.
Hal tersebut diperparah dengan rancunya arus informasi antara pemerintah dan masyarakat. Contohnya, dalam informasi soal vaksin.
“Mengenai vaksin juga masih belum jelas. Artinya, kita harus membenahi komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Karena kalau narasi itu disebar, akan menjadi masalah dan isu-isu konspirasi. Masyarakat juga harus paham bahwa vaksin ini diuji untuk mencegah penyakit, bukan mencegah penularan. Kalau masyarakat tidak paham, ini bahaya juga. Karena kalau ia tidak kena penyakitnya, ia bisa menularkan penyakit,” ujarnya.
Maka, Ahmad menyatakan bahwa agar berhasil menekan angka Covid-19 diperlukan kerja sama dari tiga sisi dan rasa kepercayaan antar sesama.
“Perlu tiga sisi. Dalam Islam ada tiga kelompok, pertama otoritas atau pemerintah, kedua ilmuwan dan ulamanya, yang mengedukasi pemerintah dan masyarakat, dan ketiga adalah masyarakatnya, ada yang namanya kepatuhan. Di antara tiga ini, ada perekat yakni kepercayaan. Dan kepercayaan ini penting, bila tak ada kepercayaan, maka akan menjadi isu,” pungkasnya.[] Billah Izzul Haq