(وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِاللَّهِ ۚ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِي ضَيْقٍ مِمَّا يَمْكُرُونَ * إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ)
Dan bersabarlah (Muhammad) dan kesabaranmu itu semata-mata dengan pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan.
Sungguh, Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.
[Surat An-Nahl 127 – 128]
Dalam 2 ayat ini Allah menjelaskan tentang sikap yang harus dimiliki oleh Rasulullah saw ketika menghadapi musuh dakwah. Perintah ini berlaku juga bagi umat Rasulullah saw, karena khitobun lir rosul khithobun liummatih.
Pertama bersabar. al Hafizh Abu Fida, Ibnu katsir menjelaskan:
وقوله تعالى “واصبر وما صبرك إلا بالله” تأكيد للأمر بالصبر وإخبار بأن ذلك لا ينال إلا بمشيئة الله وإعانته وحوله وقوته
Firman Allah ” bersabarĺah dan kesabaranmu itu tdk akan terwujud kecuali dg pertolongan Allah” adalah penegasanakan perintah bersabar dan pemberitahuan bahwa sabar itu tdk akan bisa diperoleh kecuali dengan kehendak Allah, dengan pertolongan Allah dan kekuatan Allah.
Bersabar menghadapi musuh dakwah yang menyalahi dan menentang dakwah adalah kunci kemenangan. Ini adalah sunnatullah. Untuk bisa bersabar kita berupaya dan berdoa agar bisa bersabar. Rasulullah bersabda
ومن يتصبر يصبره الله
Siapa yang berupaya untuk bersabar maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar.
Al Quran mengajarkan kita berdoa
ربنا أفرغ علينا صبرا
Ya Allah tumpahkanlah /berikanlah kesabaran kepada kami.
Sabar adalah karakter orang2 besar. Siapa mendaki gunung tdk akan bisa sampai ke puncak jika tdk bersabar. Jika tdk ada kesabaran dari para pejuang dakwah terdahulu , niscaya islam tdk akan sampai ke negeri ini para nabi yang bemental baja (ulul azmi) ditolong Allah karena kesabaran mereka di jalan Allah
فاصبر كما صبر أولوا العزم من الرسل
Maka berrsabarlah sebagaimana bersabarnya orang2 yang memiliki tekad kuat (bermental baja) dari para Rasul. ( al ahqaf: 35)
Kedua : Tdk bersedih menghadapi para penentang dakwah.
Ibnu katsir menjelaskan
ثم قال تعالى “ولا تحزن عليهم” أي على من خالفك فإن الله قدر ذلك
Kemudian Allah berfirman ” jangan bersedih terhadap merek” maksudnya jangam bersedih menghadapi orang yang menyalahimu dan menentangmu, karena itu sdh ditakdirkan Allah.
Ketiga : tidak sempit hati, risau dan galau menghadapi tipudaya musuh.
Al Hafizh ibnu Katsir menjelaskan
“ولا تك في ضيق” أي غم “مما يمكرون” أي مما يجهدون أنفسهم في عداوتك وإيصال الشر إليك فإن الله كافيك وناصرك ومؤيدك ومظهرك ومظفرك بهم
” dan janganlah sempit dadamu karena makar mereka”. Maksudnya jangan galau dan risau karena makar mereka yakni segala upaya musuh dalam memusuhimu dan menimpakan keburukan lepadamu. Karena Allah pasti akan mencukupimu, menolongmu, menyokongmu, danbmemenangkan terhadap mereka
Yakinlah Allah pasti selalu membersamai orang2 yg bertaqwa dan berbuat baik.
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ
Wallahu a’lam bish showab
Yasin Muthohar