Krisis Faskes, Ibu dan Bayi Meninggal, Aktivis: Tanggung Jawab Negara

Mediaumat.id – Kasus meninggalnya Asmia, seorang ibu yang baru saja melahirkan, dan bayi yang dilahirkannya yang sebelumnya harus ditandu menggunakan sarung sejauh tujuh kilometer untuk mendapatkan layanan kesehatan adalah tanggung jawab negara.

“Bahwa kondisi seperti ini, ibu meninggal, bayi yang dilahirkan pun meninggal adalah tanggung jawab negara,” ujar Aktivis Muslimah Iffah Ainur Rochmah kepada Mediaumat.id, Kamis (12/1/2023).

Iffah menilai, negara telah lalai menjalankan kewajibannya untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Masih banyak sekali ibu-ibu di negeri ini yang tidak bisa menjalani proses kehamilan dengan kondisi prima karena asupan nutrisi yang tidak memadai, sehingga hal itu berpengaruh terhadap kondisi janinnya. Ditambah lagi saat mau melahirkan fasilitas kesehatan (faskes) sulit diakses.

Iffah mengkritik, program kesetaraan gender yang dijalankan pemerintah untuk menangani tingginya angka kematian ibu hamil sebagai program yang salah arah. Sebab ibu hamil yang membutuhkan asupan nutrisi dan pemeriksaan kehamilan tidak bisa hanya dipenuhi dengan keterlibatan suami atau kaum laki-laki di sekitarnya untuk menolong.

Iffah mempertanyakan, kenapa program penyediaan mesin USG di setiap fasilitas kesehatan tanpa diiringi program pengentasan kemiskinan agar memastikan setiap orang mendapatkan kebutuhan dasarnya terutama pada ibu hamil yang membutuhkan perhatian khusus.

Karena Iffah melihat, setelah program penyediaan mesin USG tersebut dijalankan, angka kematian ibu hamil tetap tidak turun tapi malah meningkat. Ia mengatakan, hal itu dikarenakan kondisi kemiskinan dan kurangnya infrastruktur yang memudahkan rakyat untuk mengakses fasilitas kesehatan tersebut.

“Jadi saya kira pemerintah memang hari ini tidak benar-benar sungguh-sungguh untuk menyelesaikan problemnya,” pungkas Iffah.[] Agung Sumartono

Share artikel ini: