KPAU: Indonesia Butuh Basis Pendidikan dengan Ruh Ideologis

Mediaumat.id – Menanggapi pernyataan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang mengatakan perguruan tinggi menyumbang sebanyak 86 persen koruptor untuk Indonesia, Ketua Koalisi Persaudaraan dan Advokasi Umat (KPAU) Ahmad Khozinudin menilai Indonesia butuh basis pendidikan dengan ruh ideologis.

“Dalam konteks yang seperti itulah kita butuh basis pendidikan yang punya ruh ideologis,” ujarnya dalam acara Perspektive PKAD: Perguruan Tinggi Penyumbang Koruptor 86%, Sistemik atau Kasuistik? di kanal YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data, Selasa (30/8/2022).

Menurut Khozinudin, ruh ideologis yang dimaksud adalah ruh yang menggabungkan anatara materi dan ruh, menggabungkan kesadaran manusia sebagai makhluk, bervisi dalam kehidupan dunia itu untuk beribadah dan kesadaran manusia bahwa setelah alam dunia ada alam akhirat.

Khozinudin memandang, dalam pendidikan berbasis ruh ideologis ada hal yang sangat penting yaitu logika naqliyyah. Sebab dalam logika naqliyyah ada keimanan pada Hari Kiamat, keimanan kepada Yaumul Hisab, keimanan pada Padang Masyhar dan keimanan pada Surga- Neraka, yang semua itu sejatinya menjadi pengontrol pendidikan antikorupsi.

“Tapi saya melihat itu tidak mungkin dijangkau di dalam dimensi kehidupan negara yang sekuleristik,” ucapnya.

Khozinudin menyebut, dalam kasus dugaan suap Rektor Unila Prof. Karomani ini moralnya sudah pada titik yang paling nadir. Menurutnya kalau dulu korupsi dilakukan terhadap APBN yang mengakibatkan negara mengalami kerugian. Tapi dalam kasus Karomani itu lebih parah, sebab yang diambil bukan dari APBN tapi dari mahasiswa.

Apalagi Karomani ini seorang rektor yang seharusnya memberikan contoh teladan yang baik. Ditambah Karomani ini rektor yang terdepan meneriakkan radikal-radikul, NKRI harga mati, Pancasila jaya dan sebagainya.

“Nah dititik itulah saya kira apa yang dilakukan KPK dan juga negara ini, saya kira hanya mengaduk-aduk lumpur, sepanjang kita tidak mengadopsi basis ideologi yang memiliki nilai spiritual yang menyeluruh,” pungkasnya.[] Agung Sumartono

Share artikel ini: