Mediaumat.id – Dalam negara demokrasi, konvoi khilafah yang dilakukan oleh sebagian warga negara Indonesia di Jakarta dan beberapa daerah lain semestinya disikapi wajar-wajar saja dan normal-normal saja.
“Dalam konteks negara demokrasi, konteks seperti itu, perbedaan pendapat yang ada, perbedaan pandangan yang ada mestinya disikapi wajar-wajar saja, normal-normal saja dan tidak menjadikan itu suatu problem dalam kehidupan berbangsa, bernegara,” ujar Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky dalam acara Bincang Bersama Wahyu: Konvoi Khilafah di Negeri Demokrasi, Bolehkah? di kanal YouTube Jakarta Qolbu Dakwah, Kamis (9/6/2022).
Kata Wahyudi, konvoi harus disikapi biasa saja selama tidak mengganggu ketertiban umum dan membahayakan masyarakat pengguna jalan. Sebab jangankan konvoi khilafah, banyak konvoi tidak jelas yang sering terjadi, seperti konvoi kelulusan sekolah yang coretan-coretan atau tulisannya tidak bisa dibaca.
Menurut Wahyudi, orang-orang yang hidup dalam demokrasi dan mengaku bisa menerima pandangan perbedaan suara-suara yang ada di tengah masyarakat, mestinya menghormati mereka yang melakukan konvoi meskipun yang dibawa adalah isu khilafah.
Sebab di negeri yang mayoritas umat Islam ini, mestinya pandangan Islam tentang khilafah adalah bagian dari ajaran Islam yang tidak perlu dipersoalkan. Dan kalau ada orang yang mempunyai pandangan seperti harus dibiarkan saja.
“Nah yang aneh itu kalau ada umat Islam kok jadi tidak suka dengan ajaran Islam itu sendiri,” pungkas Wahyudi.[] Agung Sumartono