Kompas Sematkan Istilah Teroris Atas Hamas Palestina, FIWS Tanggapi Begini

Mediaumat.id – Terkait pemberitaan Kompas.com yang menyelipkan kata teroris atas Hamas usai sukses menembakkan ribuan roket dari Jalur Gaza ke wilayah entitas penjajah Yahudi pada Sabtu (7/10/2023) pagi, Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi merespons begini.

“Perlu kita tegaskan yang dilakukan oleh Hamas dengan melakukan serangan terhadap entitas penjajah Yahudi ini adalah upaya membebaskan negeri Muslim Palestina dari penjajahan teroris Yahudi,” ujarnya kepada Mediaumat.id, Ahad (8/10/2023).

Menurutnya, menyematkan istilah tersebut kepada kelompok gerakan Islam sunni yang menentang pendudukan zionis di wilayah Palestina, sama saja menyebut para pejuang kemerdekaan Indonesia dahulu, sebagai teroris, ekstremis, maupun sebutan serupa lainnya.

Padahal, kata Farid, sebutan-sebutan itu digunakan oleh pihak-pihak pro penjajahan. “Jelas ini adalah sebutan-sebutan yang pro terhadap penjajahan,” tandasnya.

Karenanya pula, Farid berpesan, umat Islam harus senantiasa waspada terhadap apa yang ia sebut sebagai propaganda Kompas ini, sehalus apa pun itu.

Tak ayal ia pun mengatakan bahwa Kompas adalah salah satu media yang menunjukkan posisinya berseberangan dengan umat Islam.

Untuk diketahui sebelumnya, Hamas, kelompok pembebasan tanah Palestina, telah melancarkan serangan terhadap entitas penjajah Yahudi dalam beberapa tahun terakhir.

Dikutip dari Kompas.com, militer Israel mengatakan sekitar 2.200 roket telah diluncurkan dari Gaza ke Israel.

Setelah itu, muncul kabar, para pejuang Hamas berupaya memasuki wilayah yang diklaim milik entitas penjajah Yahudi dengan menggunakan kapal, truk, dan paralayang.

“Dalam satu jam terakhir, organisasi teroris Hamas telah memulai penembakan roket besar-besaran dari Jalur Gaza ke wilayah Israel, dan para teroris menyusup ke dalam wilayah Israel di sejumlah lokasi yang berbeda,” ungkap Militer Israel, seperti dilansir Kompas.com (7/10).

Catatan Farid

Masih tentang serangan Hamas pada Ahad kemarin, Farid pun memaparkan beberapa hal. “Catatan berikutnya tentang serangan Hamas ini, ini menunjukkan beberapa hal,” lontarnya.

Pertama, rentetan ribuan rudal Hamas menunjukkan bahwa perlawanan dan perjuangan umat Islam di Palestina untuk melawan penjajahan tak pernah padam.

Artinya, meski selama ini berada dalam posisi ditindas, dalam hati dan tindakan rakyat Palestina menunjukkan semangat Islam yang luar biasa, yaitu jihad fisabilillah. “Ini terus ada di dalam diri kaum Muslimin,” ujarnya.

Kedua, hal ini menjadi tamparan keras bagi para penguasa Arab, khususnya yang tengah dan berusaha menjalin hubungan diplomatik dengan entitas penjajah Yahudi.

“Mereka berharap dengan menjalin hubungan diplomatik dengan penjajah Yahudi mereka kemudian dilindungi, terutama dilindungi oleh Amerika Serikat,” terang Farid.

Ketiga, serangan ini menunjukkan betapa lemahnya pertahanan dari entitas penjajah Yahudi. Padahal dikatakan, mereka memiliki sistem penangkal rudal, iron dome yang tercanggih di dunia, tetapi tetap saja kecolongan.

“Ternyata tidak terbukti, atau paling tidak kita bisa mengatakan penjajah Yahudi ini kecolongan,” sebut Farid.

Dari semua pemaparan tersebut, Farid menyampaikan, bahwa untuk menghadapi sekelompok kecil umat Islam saja, entitas penjajah Yahudi kalang kabut. Ditambah kalau yang bergerak adalah para tentara di negeri-negeri Muslim seluruh dunia.

“Kita bisa bayangkan apa yang kira-kira terjadi. Dan itulah jalan untuk menuju pembebasan Palestina yang sejati yaitu menggerakkan tentara-tentara negeri Islam untuk mengusir entitas penjajah Yahudi,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Share artikel ini: