Mediaumat.news – Cuitan Staf Khusus (Stafsus) Presiden Diaz Hendropriyono terkait video para santri yang menutup telinga saat mendengar musik, dinilai Ulama dan Pengasuh Majelis Taklim Darul Hikmah Ustaz Muhammad Taufik NT tindakan yang tidak toleran.
“Apa yang diungkapkan oleh Stafsus itu, menunjukkan enggak toleran sebetulnya, sementara yang dilakukan oleh santri sebaliknya itu bentuk toleran,” ujarnya dalam acara Kabar Petang: di Balik Gerakan #Tutup Kuping, Senin (20/9/2021) di kanal YouTube KC News.
Taufik menjelaskan, dalam Islam terkait musik itu ada beberapa pendapat. Ada yang mengatakan haram dan ada yang membolehkan dengan syarat. Bahkan dalam Muktamar Diniyah NU tahun 1926, diambil keputusan bahwa musik itu haram.
“Sehingga ungkapan stafsus ini sebetulnya lebih mengarah kepada pesantren-pesantren NU, karena secara hasil muktamar yang mengharamkan itu di situ” ucapnya.
Menurut Taufik, internal umat Islam sendiri sudah diajari bahwa terkait musik ini ada yang mengharamkan dan ada yang membolehkan meskipun dengan syarat. Sehingga tidak boleh saling mengganggu. Sehingga kalau tidak senang dengan musik cukup menutup telinga saja, tidak merusak alat musik tersebut dan tidak meminta dimatikan musik tersebut. Itulah bentuk toleransi dalam Islam.
Terakhir Taufik mengatakan, justru ketika orang yang tidak mengerti hukum Islam terkait musik malah menyinyiri para santri yang toleran tersebut, hal itu menunjukan sikap yang sangat-sangat tidak toleran.[] Agung Sumartono