Klarifikasi Ustadz Felix Siauw Terkait Pembubaran Kajian di Bangil

Klarifikasi dari Ust Felix Siauw tentang pembubaran kajian beliau di Masjid Manarul Islam Bangil, Sabtu pagi, 4 November 2017 berikut beberapa kutipan status yang diunggah di laman facebook Ustadz Felix Siauw:

————————-

Kepada Jamaah Masjid Manarul Islam Bangil

Oleh Ust. Felix Siauw

Pertama-tama, saya mengucapkan jazakallahu khairan katsiran, jazakallahu bil jannah, semoga Allah berikan balasan berupa surga bagi jamaah yang hadir di Masjid Manarul Islam

Sejatinya saya sudah berada di sana sejak pukul 08.00, hanya saya dipaksa meninggalkan Masjid oleh pihak polres, dengan alasan ada ormas yang mendemo di depan Masjid

Saya paham yang hadir di Masjid kesemuanya adalah ummat yang Allah pilih, yang dicintai Allah dan juga mencintai Allah, tak takut apapun dan tak berharap apapun kecuali Allah

Begitu juga semua gabungan laskar-laskar Islam yang sudah bersiap sedia, dengan jumlah dan kekuatan Allah pinjamkan pada mereka, semoga Allah saksikan keberpihakannya

Saya sudah sampaikan sedari awal, saat muncul penolakan dan fitnah serta tuduhan kepada saya oleh segelintir orang, bahwa yang saya cari ridha Allah, apapun kondisinya

Saya serahkan semua pada panitia, jika panitia suka, apapun saya akan penuhi. Hanya panitia sangat ditekan oleh pihak berwenang, akhirnya memutuskan membatalkan

Sempat terjadi ketegangan antara gabungan laskar yang lalu menyusul saya dengan pihak kepolisian. Mereka meminta dengan sopan 2 menit saja saya bisa menyapa jamaah

Namun pihak kepolisian bergeming, demi menjaha kamtibmas, segelintir ormas yang memprotes lalu dimenangkan, dan kajian harus dibatalkan, saya tidak boleh kembali ke Bangil

Bahkan ketika ayahanda kami, KH Nurcholish Mustari, tokoh Bangil yang sekaligus sesepuh, datang dengan tongkatnya, pun tak bisa melunakkan hati pihak kepolisian

Subhanallah, Allah yang melapangkan hati mereka, dan juga melembutkan lisan dan amal mereka, kedzaliman itu mereka terima, dan sayapun dengan berat hati pergi dari Bangil

Para pembubar kajian berteriak gembira, riang bak menang perang, lalu mengunggah berita kemana-mana dengan versi mereka sendiri, memelintir dan memfitnah

Karenanya saya akan tuliskan kejadian sebenarnya, agar teman-teman tahu, siapa yang mencintai agama ini, ummat ini, yang selalu merindu berada diatas jalan dakwah

Hikmah Dan Pelajaran Dari Bangil

Oleh : Ustadz Felix Siauw

Semakin tinggi tahapan dakwah, semakin besar pula tantangan. Ibarat kompetisi bola, kini kita sudah memasuki final. Tandanya, polarisasi terjadi, gesekan makin menguat

Di piala champions, saat masih 8 tim tersisa, pendukung terbagi menjadi 8, saat perempat final pendukung terbagi 4. Saat final, semua maniak bola terpolarisasi jadi 2 tim saja

Lihat saat ini, partai final. Bila engkau tidak membela Islam maka pasti ada di kubu lainnya. Dan ini yang sesungguhnya terjadi, mengapa ulama dikriminalisasi

411 dan 212 telah membuka mata kaum dzalim, bahwa kaum Muslim ternyata bisa bersatu, dekat dengan kebangkitan. Maka digelontorkan isu makar, kudeta, intoleransi, anti-pancasila

Kepada siapa itu dialamatkan? Tentu kepada kaum Muslim, dan tidak selain itu. Yang lain boleh menjarah Indonesia, boleh juga korupsi, hate speech, asal anda pendukung penguasa

Mereka ingin berkuasa kembali, tapi ummat sudah sadar, dan satu-satunya musuh abadi kedzaliman adalah Islam. Maka mereka sibuk melemahkan ulama dan kaum Muslim

Pihak berwenang harusnya melindungi, malah pilih kasih. Bila ummat Islam didemo, yang kalah harus ummat Islam. Bila ummat Islam yang aksi, juga yang salah ummat Islam

Sampai saat ini polisi masih mati-matian pada kasus fake chatsex, ulama dan aktivis ditahan tanpa alasan yang jelas, dan kita diminta percaya bahwa mereka mengamankan

Namun saya yakin, Allah tidak tinggal diam. Saya berdoa semoga Allah bukakan hati nurani mereka, menanamkan iman dan kecintaan, serta pembelaan pada agama

Saya juga mendoakan saudara saya GP Ansor dan Banser, semoga Allah berikan mereka izzah, hingga mampu memuliakan agama, santun dan lembut pada saudara seiman

Saya mendapatkan banyak pelajaran berharga dari Bangil. Yakni semangat, pelukan, doa, dari semua ikhwan, nasihat dan genggam tangan dari para Kyai dan asatidz

Saya dikarunai Allah di Bangil, lebih dari yang saya minta. Yakni kesabaran, harapan, serta hikmah dalam jalan dakwah. Tentu saja, saya mengucap Alhamdulillah ‘ala kulli haal!

Tentang Fitnah Dan Tuduhan Kajian Di Bangil

Oleh: Ust. Felix Siauw

Dua hari sebelum acara di Bangil, saya sudah mendapat kabar ada ormas yang melaporkan saya ke polisi. Alasannya klasik, tuduhan dan fitnah, anti-NKRI, anti-Pancasila

Lebih lucu lagi, yang diangkat ormas yang melabeli diri paling toleran dan paling NKRI ini, saya ditolak karena pentolan HTI, padahal HTI sudah dibubarkan penguasa

Sehari setelahnya, saya mendapat kabar dari panitia, semua sudah clear. Pertemuan tokoh agama, bupati, dan pejabat terkait, memastikan acara kajian tetap berjalan

Maka saya pun berangkat ke tempat acara di hari Sabtu 04/11, sampai di Masjid Manarul Islam Bangil jam 08.00 dan ternyata disitu sudah dinanti oleh banyak sekali polisi

Ketika panitia menghantarkan sarapan, Kapolres Pasuruan memperkenalkan diri pada saya dan langsung meminta saya untuk diamankan di polres pasuruan

Saya bingung, tak memahami apapun, lalu bertanya kenapa? Polisi beralasan saya tidak mau menandatangani surat pernyataan sebagaimana disepakati

Lalu saya bertanya, lebih bingung. “Siapa yang menyepakati? Siapa yang membuat kesepakatan? Apa isi suratnya? Saya sama sekali tidak memahami hal itu

Ternyata polisi mengatakan bahwa ia ditekan ormas tertentu, yang meminta 3 pernyataan dari saya:
1) Mengakui ideologi Pancasila sebagai ideologi tunggal NKRI
2) Tidak akan menyebarkan ideologi Khilafah
3) Menyatakan keluar dari Hizbut Tahrir Indonesia

Bagi saya ini jelas-jelas sebuah jebakan, dan juga penghinaan. Sebab jika saya menandatangani, sama saja saya mengaku bahwa semua yang dituduhkan pada saya benar adanya

Lebih jauh lagi, siapa mereka hingga saya harus membuktikan sesuatu dengan surat pernyataan bermaterai? Belum lagi diksi pernyataannya yang sarat kesalahan

Sungguh lucu, memberikan kajian di Masjid sekarang perlu syarat 3 diatas, bukan lagi standarnya benar dalam menyiarkan Islam, bukan lagi sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah

Tidak pula mau berdiskusi ilmiah, tidak juga menunjukkan cara yang intelek, tapi aksi di Masjid dengan kata-kata kotor dan juga sumpah serapah, naudzubillahi min dzalik.[]

Share artikel ini: