Kisruh Penanganan Wabah Corona, Bukti Nyata Ketidakmampuan Kapitalisme Urus Rakyat
Sabtu 16 Mei 2020 berlangsung Pertemuan Alim Ulama Aswaja Sulawesi Selatan secara virtual. Pertemuan yang urgen karena bertujuan mengurai soal pandemi global yang tidak terkendali, urun rembuk para alim ini untuk memetakan masalah yang menimpa umat, sekaligus menawarkan jalan keluar yang tepat dan berada dalam koridor syariah.
Al Mukarram Ustadz Kemal Idris dalam uraiannya menyebutkan tiga langkah yang ditempuh negara di dunia yang menjadi penyebab gagalnya pengendalian yaitu; menyembunyikan data (khususnya di China), karantina dan isolasi parsial, serta isolasi semi total di rumah. Ketiga langkah ini menyebabkan meningkatnya tingkat stress, dan terganggunya situasi sosial dan ekonomi. Sementara itu di dalam Islam, akan ditempuh langkah berikut: menelusuri virus sejak awalnya, bekerja membatasi penyakit di tempat kemunculannya, dan orang-orang yang sehat bekerja sebagaimana adanya.
KH Mustari Ago dalam sepatah kata yang beliau sampaikan bahwa kapitalisme dan demokrasi telah membuka tabirnya sendiri karena kegagalannya dalam pengendalian wabah. Demokrasi yang bermakna suara rakyat adalah suara Tuhan, hari ini nyata bedanya antara rakyat dengan Tuhan, rakyat tidak punya kuasa untuk menghentikan wabah, demikian pula rakyat bukan pertimbangan utama dalam setiap pengambilan kebijakan oleh penguasa, tetapi kepentingan bisnis korporasi.
KH Syahrir Nuhun, dalam nasehatnya menyampaikan bahwa ada dua hal yang sangat penting untuk mewujudkan kebahagiaan di tengah masyarakat, yakni kesejahteraan (kecukupan pangan) dan keamanan, hal ini disinggung dalam beberapa ayat Al-Qur’an. Semua hal tersebut akan dapat diwujudkan jika masyarakat mengikuti tuntunan Allah SWT, sebaliknya jika manusia mengambil ideologi selain yang diridhai Allah SWT, maka tidak akan diterima oleh Allah SWT, sekaligus akan menyebabkan terjadinya fasad atau kerusakan di muka bumi. Jadi secara I’tiqadi,kebaikan hanya akan diperoleh jika dunia dikelola sesuai dengan tuntunan dari Allah SWT.
Acara Multaqa ulama Aswaja Sulsel yang berlangsung sejak pukul 09.00 WITA tersebut dihadiri secara virtual oleh kalangan ulama dari berbagai daerah yang tersebar di Sulawesi Selatan dan barat. Para ulama memberi sumbang saran penyelesaian masalah pandemi berdasarkan syariat Allah SWT, acara berlangsung hingga pukul 11.30, pada kesempatan itu juga dibacakan pernyataan sikap Ulama Aswaja Sul-sel oleh Kyai Misbahuddin, diakhiri dengan doa penutup oleh host Al-Ustadz Mustadin SAg.[]
Sumber: shautululama.co