Mediaumat.id – Pengasuh Kajian Tafsir Masjid At-Taqwa Surabaya Ustadz Faiq Furqon menegaskan bahwa khilafah itu adalah sesuatu yang empiris (faktanya ada) dan bukan utopis.
“Jadi, (khilafah) itu bukan sesuatu yang utopis tapi sesuatu yang empiris,” tuturnya dalam Talkshow Peringatan Isra’ Mi’raj 1444 H: Indonesia Berkah dengan Islam Kaffah, Sabtu (18/2/2023)
Menurutnya, khilafah itu ada di dalam Al-Qur’an dan ada dalam hadis Nabi. “Dalam Al-Qur’an itu paling tidak ada di dalam dua surah. Bahwa setelah masa Nabi Isa as, pada tahun 1 M. Itu dunia ini gelap. Dunia ini dikenal dengan masa jahiliah, dark age (abad kegelapan). Lalu diutuslah Nabi Muhammad SAW membawa risalah baru. Buka di QS Ali Imran 164 dan QS Al Jumuah ayat 2,” ujarnya.
Jadi, lanjutanya, sekitar 600 tahun sebelum Nabi Muhammad SAW diutus itu, manusia dalam kesesatan yang nyata. Nabi hanya mengajarkan Al-Qur’an ini. 13 tahun di Mekah, 10 tahun di Madinah. Singkat cerita selama 23 tahun, jazirah Arab itu menjadi sesuatu yang tiba-tiba berubah. Dari jahiliah kemudian mereka mengenal Islam. Para sahabat, dari orang yang tidak dikenal dunia, tiba-tiba dunia itu kaget.
“Kaget, orang Arab itu bisa menantang dalam Perang Mu’tah. 3000 pasukan Muslim menghadapi awalnya 100 ribu pasukan Romawi kemudian ditambah 200 ribu pasukan, itu mereka (pasukan Romawi) itu lari. Singkat cerita, Islam menguasai Jazirah Arab,” ungkapnya.
Kemudian, lanjutnya, setelah zaman Nabi SAW itu ada zaman Khulafaur Rasyidin selama 30 tahun. “Islam menyebar ke mana-mana sampai ke Nusantara. Baca surah al-Fath di ayat terakhir,” tambahnya. s
Ia menuturkan, Islam sampai ke Nusantara itu pada abad ke-7, dekat dengan masa sahabat, bukan di abad ke-13.
Setelah masa Khulafaur Rasyidin, maka khilafah diteruskan oleh kaum Muslim lainnya yang juga terbukti secara empiris. “Dari Muawiyah, Ummaiyyah, Abbasiyyah, sampai yang terakhir Turki Utsmani yang kemudian dihancurkan oleh orang-orang kafir karena mereka tahu kekuatan Islam ini ada di sini (khilafah),” pungkasnya.[] Achmad Mu’it