Tiga pejabat senior, dari Iran dan Hamas, yang mengetahui diskusi antara Khamenei dan Haniyeh, yang mengunjungi Teheran pada awal November, para pejabat tersebut meminta agar tidak disebutkan namanya sehingga mereka dapat berbicara dengan bebas … Mereka mengatakan bahwa Pemimpin Tertinggi Iran mengirim pesan yang jelas kepada Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), dengan mengatakan bahwa Hamas tidak memberi tahu Iran tentang serangan 7 Oktober terhadap Israel, oleh karena itu Republik Islam tidak akan ikut serta perang atas nama negaranya.
Menurut Reuters, Khamenei mengatakan kepada Ismail Haniyeh, “Iran akan terus memberikan dukungan politik dan moral kepada gerakan tersebut, namun tanpa campur tangan secara langsung.”
“Khamenei mendesak Haniyeh untuk membungkam suara-suara dalam gerakan Palestina yang secara terbuka menyerukan Iran dan sekutu Lebanonnya (Hizbullah) untuk bergabung dalam pertempuran melawan Israel dengan kekuatan penuh,” tambahnya.
Gerakan Hamas mengomentari apa yang diberitakan kantor berita Reuters tentang pertemuan Kepala Biro Politik gerakan tersebut, Ismail Haniyeh, dengan Pemimpin Agung Iran, Sayyid Ali Khamenei, dengan mengatakan bahwa kami di “gerakan menyangkal kebenaran apa yang dinyatakan dalam laporan tersebut, kami menyesalkan penyebaran berita yang tidak berdasar, dan kami meminta kantor berita untuk memilih sumber berita dengan cermat.”
**** **** ****
Ada baiknya, Khamenei mengumumkan bahwa dirinya tidak ada hubungannya dengan operasi Badai Al-Aqsa. Ini adalah pernyataan yang dicatat secara historis yang merugikan bukan yang menguntungkan dirinya. Itu adalah bocoran yang dikuatkan dengan kenyataan, dan penolakan Hamas terhadap berita tersebut tidak menafikan keabsahannya. Sikap Iran terhadap apa yang terjadi di Gaza ditentukan oleh koordinasi Amerika-Iran saja, sehingga intervensi tetap mungkin dilakukan, namun hanya berdasarkan apa yang dibutuhkan oleh kepentingan Amerika saja, bukan pada kepentingan yang lain. [Alwaie (Arab), edisi No. 448-449, Tahun ke-38, Jumadil Awwal-Jumadil Tsani 1445 H./Desember 2023-Januari 2024 M.].