Mediaumat.news – Direktur Studi Talenta dan Brainware Universitas Indonesia (UI) Prof. Bahaudin Taufik mengatakan Komunisme Gaya Baru (KGB) tidak lagi merekrut orang seperti komunis lama, namun menyusup untuk mengubah kebijakan dan sistem.
“Targetnya tidak lagi merekrut pengikut, tetapi dia menyusup untuk mengubah kebijakan dan sistem, termasuk UU dan segala macam,” ungkapnya dalam acara Diskusi Media Umat: Komunisme Masih Ada, Ahad (3/10/2021) di kanal YouTube Media Umat.
Menurut Prof. Bahaudin, mereka sampai berani menyusup karena mereka sudah kuat, didukung oleh rezim. “Orde lama Soekarno jelas mendukung. Sekarang? Enggak ngomong. Saya bilang soft power. Pembiaran, pura-pura enggak tahu, tapi ada orang yang bermain,” jelasnya.
Prof Bahaudin menilai, sasaran dari KGB itu adalah menjadikan republik demokratis Indonesia berhaluan komunis.
Selain itu, yang akan dilakukan oleh KGB adalah agar sistem yang dikembangkan berlaku, memungkinkan komunis hidup. “Dia tidak ribut-ribut meminta tap MPRS yang melarang komunis dan UU itu diangkat, dicabut juga. Dia akan lumpuhkan itu lewat mana? RUU HIP. Itu kan halus,” ungkapnya.
“Kalau itu disetujui, TAP MPRS selesai,” tegasnya.
Ia juga menilai, sasarannya masih tetap sama, umat Islam diadu domba, dipecah belah. “Tentara Nasional Indonesia (TNI) disusupi diperlemah. Sama kok! Cuma bungkusnya lebih halus, tidak dengan tampil: ‘Saya PKI’,” tuturnya.
Prof. Bahaudin memandang, ada menteri yang juga sudah disusupi. Paling tidak dua sampai tiga menteri. “Paling tidak dua sampai tiga menteri. Siapa? Ya menteri yang tindakan dan perilakunya bikin mereka tambah kuat. Itu bukan disusupi lagi, memang dipasang,” pungkasnya.[] Ade Sunandar