Mediaumat.news – Meski dikriminalisasi dakwah jangan pernah berhenti. “Dakwah itu adalah perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW, mau dikatakan anti Pancasila atau anti toleransi ataupun dibubarkan kalau itu sudah perintah Allah jangan sekali-kali berhenti, harus melanjutkan dakwah karena ini adalah perintah-Nya!”tegas Ketua Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) KH Slamet Ma’arif saat memberikan tausyiah di depan ratusan jamaah, Ahad (18/3/2018) di Masjid Al Munawar, Pancoran, Jakarta Selatan.
Dalam acara yang bertema “Solidaritas Bela Habib, Ulama, Aktivis dan Orams Islam serta Bebaskan Habib Rizieq, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, Ustadz Alfian Tanjung, Jonru, dan Aktivis lainnya dan Batalkan Pencabutan Badan Hukum HTI” tersebut Slamet menilai hukum apapun yang bertentangan dengan syariat Allah SWT wajib ditinggalkan dan itulah totalitas yang harusnya Muslim lakukan.
Ia mengatakan bahwa ulama sebagai pewaris dari baginda Rasulullah Saw yang ajarkan. “Maka tidak ada pilihan jaga ulama kita dan jangan biarkan ulama kita dizalimi serta dihina dan di persekusi.” terangnya dalam acara yang digelar Majelis Dzikir Radhatul Hadad tersebut.
Slamet juga mendesak agar pemerintah segera membebaskan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, Ustadz Alfian Tanjung serta meminta memulangkan Habib Riziq Syihab.
Khilafah Wajib Ditegakkan
Di tempat yang sama, Ketua Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) KH Rokhmat S Labib menegaskan bahwa khilafah adalah ajaran Islam yang wajib ditegakkan. “Khilafah itu bukan perkara yang diperdebatkan dan Rasulullah sendiri yang mengatakan,” tegasnya.
Bahkan, lanjutnya, orang kafir pun tahu benar bahwa umat Islam ini menjadi umat yang kuat ketika bersatu dan besar bila khilafah ditegakkan. “Maka ketika mereka berhasil menghancurkan Khilafah Utsmani, mereka terus berupaya agar khilafah tidak tegak kembali,” ungkapnya.
Rokhmat menyatakan mereka tidak akan pernah berhenti berupaya menghabisi setiap upaya penegakan khilafah kembali. “Dan harusnya kita sebagai umat Muslim konsisten agar khilafah tetap didirikan dan menegakkan Islam secara kaffah,” tegasnya.
Di dalam waktu yang sama, hadir pula Cak Nur (sebelumnya biasa dipanggil Gus Nur). Ia pun menyemangati para hadirin agar tak berhenti melawan kedzaliman penguasa.[] Ghifari Ramadhan