Mediaumat.news – Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) Dr. Ahmad Sastra, M.M. mengingatkan bahwa negeri ini masih terjajah dan akar masalahnya adalah penerapan ideologi kapitalisme dan atau komunisme di negeri ini.
“Kami juga senantiasa mengingatkan bahwa negeri ini sebenarnya terjajah. Cuma masyarakat masih tidak tahu akar masalahnya. Yang jadi akar masalah adalah penjajahan kapitalisme dan atau komunisme. Yang jadi masalah adalah penerapan ideologi di negeri ini. Jadi jangan mau diadu domba oleh retorika kosong,” ujarnya pada Live Event – FGD Doktor Muslim – Menimbang Dampak UU Omnibus Law: Ipoleksosbudhankam, Sabtu (10/10/2020) di akun Youtube Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa.
Menurutnya, Omnibus Law adalah buah dari sistem yang lahir dari ideologi kapitalisme. Karena produk undang-undang ini lahir dari pemangku kebijakan yang terpilih melalui demokrasi yang transaksional. Pengusaha mendukung calon penguasa dan setelah terpilih, UU pesanan kapitalis pun lahir. Terlebih lagi bila penguasa itu adalah pengusaha.
Kemudian, lanjutnya, Omnibus Law menyempurnakan kapitalisme di negeri ini. “Negeri ini jadi tergadaikan. BUMN bisa dikuasai swasta, kepemilikan akan melampaui batas rasional. Sumber daya alam yang harusnya menyejahterakan rakyat, malah rakyat tidak dapat apa – apa. Tidak berlebihan kalau Omnibus Law disebut sebagai perbudakan modern. Relasi pengusaha dan buruh hanya dilihat materialistik semata,” paparnya.
Selain ancaman kapitalisme, ia juga khawatir ideologi komunis ikut menjajah negeri ini. Pasalnya, beberapa kewenangan daerah ditarik ke pusat. Jadi sangat dimungkinkan pengambilalihan aset-aset daerah yang menurutnya merupakan ciri khas negara komunis.
“Saya khawatir tampaknya ada dua ideologi yang menjajah negeri ini. Di satu sisi pengusaha diuntungkan dengan kebebasan kepemilikan, di sisi yang lain komunisme dapat keuntungan regulasi yang memusatkan kewenangan. Maka aset bisa diambil sesuai kepentingan. Maka hak-hak rakyat terabaikan,” ungkapnya.
Dengan berbagai masalah negeri ini, ia menyayangkan adanya penolakan atas solusi Islam dengan berbagai macam alasan. “Dalam Islam, ekonomi dimulai dari konsep kepemilikan. Bahwa tidak semua bisa dimiliki oleh individu. Sumber daya alam adalah milik rakyat, dikuasai negara untuk kesejahteraan rakyat. Bisnis dan bekerja harus sesuai syariat Islam. Dalam kehidupan bernegara juga melibatkan Allah sebagai pemilik hakiki negeri ini. Kalau masyarakat bertakwa, Allah sendiri yang menjamin akan sejahtera. Menjamin turunnya keberkahan, kebahagiaan dan lain-lain. Makanya Islam itu sempurna,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan dengan adanya Omnibus Law, umat Islam harus sadar bahwa produk undang-undang ini lahir dari sebuah sistem yang hari ini adalah kapitalisme. Undang-undang yang berasal dari sistem yang salah, maka niscaya akan mencelakakan.
Ahmad Sastra mengingatkan bahwa forum ini hadir agar umat Islam berkomitmen menjadikan Islam sebagai solusi. Karena penolakan Islam, sudah menjadi bagian dari “perang ideologi” saat ini.
“Forum ini juga mengingatkan agar umat Islam berkomitmen bahwa Islam adalah satu-satunya kebenaran yang dihadirkan oleh Allah SWT untuk kebaikan Indonesia bahkan dunia. Juga agar umat istiqamah di jalan ini,” pungkasnya.[] Billah Izzul Haq