Ketua Doktor Muslim: Riset UIN untuk Polarisasi Umat Islam

 Ketua Doktor Muslim: Riset UIN untuk Polarisasi Umat Islam

Mediaumat.news – Menanggapi hasil riset tim peneliti Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta yang menemukan bahwa pandangan konservatif Islam mendominasi dengung di media sosial, Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa Dr. Ahmad Sastra, M.M menilai bahwa riset tersebut hanya untuk memecah belah umat Islam.

“Sebenarnya penelitian UIN ini mengikuti arus epistomologi Barat. Islam dikotak-kotakkan. Tujuan sebenarnya untuk polarisasi umat Islam. Pecah belah umat Islam. Ada konservatif, ada moderat, ada liberal dan islamis. Itu tak ada dalam khazanah Islam,” tuturnya dalam acara Kabar Malam, Rabu (18/11/2020) di akun Youtube Khilafah Channel.

Menurutnya, Islam itu sempurna dan seharusnya dihadirkan juga dengan sempurna. “Islam itu solusi, hadirkan sebagai solusi. Islam itu memberikan ketenangan, seharusnya dihadirkan biar menenangkan. Islam itu bertentangan dengan ideologi kapitalisme dan sosialisme, juga hadirkan seperti itu,” ujarnya.

Ia tidak setuju Islam yang komprehensif itu dilabeli oleh Barat sebagai Islam konservatif, moderat, liberal dan islamis. Oleh sebab itu, menurutnya penelitian itu tidak ada manfaat apa-apa. “Kecuali mungkin ada kepentingan di balik itu semua sebagai suatu tendensi yang oleh Barat digunakan untuk menghadang kebangkitan Islam,” bebernya.

Cuitan Felix Siauw Solutif

Terkait hasil riset yang menempatkan akun Twitter Ustaz Felix Siauw @felixsiauw berada di urutan pertama berdasarkan viralitasnya, Ahmad Sastra menyampaikan lima catatan pentingnya.

Pertama, cuitan Felix solutif. “Dia memberikan solusi. Dia mencoba merespon sebuah fakta yang dirasakan oleh masyarakat umum kemudian Felix menghadirkan Islam yang solutif,” ujarnya.

Kedua, ia menilai cuitan Felix holistik. “Dia memaparkan bahwa Islam itu memberikan suatu solusi semua aspek kehidupan masyarakat,” bebernya.

Ketiga, ideologis. Menurutnya, cuitan Felix tidak hanya ritual tapi sifatnya ideologis yang langsung berhadap-hadapan dengan kapitalisme dan komunisme yang diurai bahwa kapitalisme dan komunisme tidak memberikan suatu solusi.

“Jadi yang ditampilkan bukan hanya Islam ritualistik, selain solutif juga holistik dan ideologis, sehingga orang bisa membandingkan bahwa Islam itu bagian dari ideologi yang aturan-aturannya bisa menyelesaikan semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelasnya.

Keempat, ia menilai cuitan Felix implementatif. “Jadi yang disampaikan memang bisa diterapkan bahkan dalam sejarahnya juga pernah diterapkan dan secara normatif juga ada,” ujarnya.

Kelima, karakter inilah yang menurut Ahmad Sastra menempatkan akun @felixsiauw di urutan teratas mengungguli akun-akun yang lain. “Kadang-kadang orang menghadirkan Islam itu secara ritual saja. Misalnya tentang doa dan zikir. Zikir itu kan tidak bisa menyelesaikan masalah kenegaraan. Sedangkan, Rasulullah sendiri menyelesaikan masalahnya itu ada kausalitas dan logisnya,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *