Ketegangan di Filipina adalah Kegagalan Politik Demokrasi
Mediaumat.info – Ketegangan di Filipina antara Wakil Presiden Sara Duterte dengan Presiden Ferdinand Marcos Junior, dinilai sebagai kegagalan politik demokrasi.
“Iya benar (kegagalan politik demokrasi), kalau saya lihat bahwa memang itulah sistem demokrasi di mana pun baik di Filipina ataupun mungkin juga di negara lain,” ujar Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana dalam Kabar Petang: Duterte vs Marcos, Ancaman Pembunuhan & Intrik Demokrasi Mengerikan, Ahad (1/12/2024) di kanal YouTube Khilafah News.
Karena, menurutnya, memang kemenangan politik di sistem demokrasi terkadang membutuhkan koalisi besar, dan koalisi itu sifatnya pragmatis.
“Akhirnya kemudian di situlah pragmatisme terjadi ya, pragmatisme terjadi mereka berkoalisi karena memang ada kepentingan-kepentingan sesaat yang diraih,” bebernya.
Kepentingan itu, ungkap Budi, tidak selalu sejalan, ketika kepentingan itu tidak sejalan lagi akhirnya muncul ketegangan atau keretakan yang ujungnya koalisi itu bubar.
“Bahkan terjadi semacam ya bisa konflik politik secara meluas gitu tentu yang jadi korban adalah masyarakat,” tuturnya.
Akhirnya, bebernya, biaya besar untuk pemilihan elite dengan sistem demokrasi, itu tidak selalu membuahkan pemimpin yang kuat yang bisa menjalankan roda pemerintahan secara stabil.
“Tapi karena memang dibangun atas kepentingan maka sistem demokrasi itu akan membuka ruang konflik yang bisa jadi konflik itu berkepanjangan,” ujarnya.
Karena, bebernya, memang ada perbedaan-perbedaan kepentingan di antara pihak-pihak yang berkoalisi.
Sebelumnya ,terjadi ketegangan antara Wakil Presiden Sara Duterte dengan Presiden Ferdinand Marcos Junior, yang dinilai dari pihak Duterte menyebut Marcos sebagai pemimpin yang tidak kompeten dan seorang pembohong.
Duterte bahkan sampai mengatakan, dirinya telah memerintahkan seseorang membunuh Marcos, ibu negara Liza Araneta, dan ketua DPR Martin Romualdez.
“Nah tinggal kita lihat ya, apakah memang dari pihak Marcos ini melakukan tindakan-tindakan yang hukum yang memang signifikan,” pungkasnya.[] Setiyawan Dwi
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat