Kerja Sama Tokoh Islam Nusantara dengan Organisasi Yahudi Terbongkar, Memalukan dan Menyedihkan

 Kerja Sama Tokoh Islam Nusantara dengan Organisasi Yahudi Terbongkar, Memalukan dan Menyedihkan

Mediaumat.info – Terbongkarnya kerjasama tokoh-tokoh Islam Nusantara dengan jejaring organisasi-organisasi Yahudi seperti Imam Besar Masjid Istiqlal Profesor Nasaruddin Umar yang pernah menerima beasiswa intensif selama enam pekan dengan American Jewish Committee (AJC) dan Jewish Theological Seminary (JTS) untuk mempelajari agama Yahudi dan diskusi lintas agama di Amerika Serikat dinilai memalukan dan menyedihkan.

“Ini memalukan dan menyedihkan. Ketika banyak warga dunia marah terhadap entitas Yahudi, mereka malah bermain mata dengan para pembunuh anak-anak dan perempuan. Artinya secara rasa kemanusiaan juga seperti tidak ada,” ujar Direktur Siyasah Institute Iwan Januar kepada media-umat.info, Senin (22/7/2024)

Iwan melihat, kerja sama tokoh-tokoh Islam Nusantara dengan jejaring organisasi-organisasi Yahudi tersebut menandakan ada persoalan dalam diri para pelaku. Mereka yang notabene intelektual Muslim ternyata tidak punya keberpihakan pada Islam dan nasib kaum Muslim, khususnya Muslimin Palestina. Padahal tindakan penindasan bahkan genosida yang dilakukan entitas Yahudi sudah begitu vulgar. Itu pun masih belum membangkitkan sense of crisis dan ukhuwah islamiah.

Menurut Iwan, ada dua penyebab mengapa hal ini bisa terjadi. Pertama, dengan keilmuan yang di atas rata-rata umat, para tokoh tersebut menjadikan Islam hanya sebagai sebuah studi belaka. Bukan sebagai ideologi dan identitas diri di tengah kehidupan.

“Jadi, meskipun terjadi berbagai krisis di dunia Islam, khususnya okupasi atau bahkan genosida oleh Barat dan sekutunya terhadap dunia Islam, tidak menjadikan mereka berpihak pada Islam,” jelasnya.

Kedua, bisa jadi para tokoh tersebut memang sudah seide dengan jejaring Yahudi dan kelompok zionis itu. Persoalan di Palestina hanya dilihat sebagai konflik antar negara Yahudi dengan apa yang mereka sebut sebagai kelompok teroris.

Iwan menduga, para tokoh tersebut sepertinya sepakat kalau negara Yahudi sedang terancam, dan punya hak melakukan pembelaan diri. Hal itu nampak dari sejumlah pernyataan mereka dan juga dari diamnya mereka terhadap aksi genosida yang dialami warga Palestina.

Iwan menilai, para tokoh tersebut berani melakukan tindakan demikian karena mendapat sokongan dari organisasi tempat mereka bernaung, juga tidak pernah mendapatkan teguran dan sanksi dari negara. Artinya, negara sepertinya mengamini perbuatan mereka.

“Umat harus berhati-hati dengan tokoh-tokoh ini, karena mereka berpotensi mengeluarkan opini yang bakal menyesatkan dalam persoalan Palestina. Selain itu, ormas-ormas yang bersangkutan seharusnya memecat mereka, dan jangan diberi posisi yang penting dan terhormat seperti di Istiqlal,” pungkas Iwan. [] Agung Sumartono

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *