Kerja Sama RI dan Singapura di Bidang Pertahanan Ada Konsekuensinya

 Kerja Sama RI dan Singapura di Bidang Pertahanan Ada Konsekuensinya

Mediaumat.info – Presiden Jokowi yang meneken kerja sama dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong terkait wilayah udara, ekstradisi, dan pelatihan militer, dinilai ada konsekuensinya.

“Ya pasti (kerja sama itu berbahaya), yang jelas ada konsekuensinya. Di setiap perjanjian itu ada konsekuensi apalagi kita berbicara mengenai perjanjian kerja sama di bidang pertahanan,” ujar Pengamat Hubungan Internasional Hasbi Anwar, Ph.D. dalam Kabar Petang: Kesepakatan Jokowi-Lee Ancam Kedaulatan Indonesia? di kanal YouTube Khilafah News, Ahad (31/3/2024).

Meski menguntungkan, namun Hasbi menilai terkait kerja sama pertahanan ada konsekuensi dan infiltrasi-infiltrasi, karena didalam kerja sama tersebut Singapura di ijinkan untuk datang ke wilayah Indonesia untuk melakukan latihan-latihan militer.

“Apalagi dengan teknologi canggih yang dimiliki, salah satu kekhawatiran yang muncul adalah mereka (Singapura) bisa mengumpulkan banyak data dan informasi terkait negara kita,” bebernya.

Hasbi ingat bahwa dulu di masa Presiden Megawati. Bahwa dulu Presiden Megawati pernah menjual salah satu telekomunikasi ke Singapura dan di salah satu isu yang mengemukakannya adalah terkait data-data segala aktivitas negara, dan segala komunikasi baik yang umum maupun rahasia itu dapat diakses oleh negara lain.

“Dan itu sebenarnya mengancam kedaulatan kita, kedaulatan itu kan tidak selalu berbicara fisik tapi ada yang sifatnya nonfisik ya kayak tadi itu,” keluhnya.

Menurut Hasbi, efek dari semua informasi tentang kedaulatan di negeri ini sudah diketahui adalah mereka (negara yang sudah mengetahui informasinya) akan sangat mudah untuk menekannya.

“Mereka (negara yang sudah mengetahui informasinya) akan sangat gampang untuk memaksa kita untuk menetapi kebutuhan mereka, apalagi Indonesia ini adalah negara yang besar secara geografis, namun negara yang paling rentan,” tuturnya.

Kepentingan

Hasbi mengakui memang dalam kerja sama antara Presiden RI Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Loong sama-sama memiliki kepentingan.

“Singapura punya kepentingan besar dalam konteks pertahanan dengan Indonesia, dan di sisi yang lain Indonesia juga punya kepentingan terhadap Singapura sebagai negara yang kaya akan investasinya,” ungkapnya.

Termasuk juga kepentingan lain dari Indonesia dengan Singapura adalah terkait tempat singgah buronan-buronan koruptor yang menghindari penangkapan dari pemerintahan Indonesia.

“Itu pun pada akhirnya banyak yang tertangkap, tapi mereka (koruptor) ditangkap bukan di Singapura, mereka ditangkap misalnya saat mereka ke Thailand atau negara-negara lain,” ungkpanya.

Mitra

Hasbi juga mengungkapkan, Singapura adalah mitra penting Amerika Serikat (AS) di wilayah Asia Pasifik.

“Singapura dengan AS itu kan, Singapura bisa menjadi penyambung dari kepentingan-kepentingan politik dan militer AS di wilayah Asia Pasifik,” ujarnya.

Bahkan, bebernya, Singapura bisa menjadi tangan buat AS untuk menekan Indonesia atau selalu menjaga Indonesia untuk selalu berada di pihak AS.

“Walaupun Singapura secara etnis mayoritas Chinese, tapi saya lihat Singapura secara militer dekat dengan AS itu secara politik dan militer,” tuturnya.

Jadi Hasbi mengimbau untuk selalu waspada terhadap Singapura. “Kalau kita waspada, artinya, kerja sama-kerja sama mereka itu harus dibentengi oleh benteng yang kokoh,” pungkasnya. [] Setiyawan Dwi

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *